Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Calon Menteri, Jokowi Harus Utamakan Kompetensi

Kompas.com - 09/10/2014, 15:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, mengatakan, kompetensi harus menjadi pilar utama Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menempatkan seseorang sebagai menteri dalam kabinetnya. Hal itu disampaikan Yunarto dalam diskusi Forum Diskusi Ekonomi dan Politik (FDEP) di Jakarta, Kamis (9/10/2014).

"Kabinet Jokowi-JK yang baik seharusnya menekankan 3C, yaitu competence, coalition, dan chemistry. Namun, kompetensi harus menjadi pilar utama dari yang lain," kata Yunarto.

Yang dimaksud kompetensi, jelas Yunarto, ialah terkait aspek keahlian calon menteri pada pos kementerian yang akan didudukinya. Menurut dia, apabila mengutamakan unsur koalisi, Jokowi-JK berpotensi tersandera secara eksternal.

"Kalau lebih besar ke chemistry, berarti mereka sudah tersandera dirinya sendiri," ujarnya.

Selain itu, menurut Yunarto, dibutuhkan keberanian Jokowi-JK untuk meminta menterinya yang merupakan petinggi partai politik harus mengundurkan diri dari partainya. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan budaya baru dalam sebuah pemerintahan.

"Butuh keberanian Jokowi-JK apabila ada petinggi partai yang terpilih menjadi menteri, yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari partai tersebut," ujar Yunarto.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, mengatakan, Jokowi-JK harus berani dan konsisten dalam menempatkan orang-orang yang berkompeten serta cerdas, berani, dan kredibel dalam kabinetnya. Dia menekankan, Jokowi-JK jangan merespons adanya permintaan transaksional yang diinginkan beberapa pihak yang ingin masuk dalam pemerintahannya.

"Jokowi-JK harus mampu memilih orang bersih dalam kabinetnya karena itu kapital besar agar tidak digoyang," kata Arie.

Menteri yang tak tersandera kepentingan politik, menurut Arie, akan lebih berani mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan rakyat.

Menurut dia, berbagai kriteria dan tantangan tersebut harus dijawab Jokowi-JK untuk menghindari pandangan negatif dari rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com