Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Tak Ada Karpet Tebal untuk Jemaah Haji di Arafah

Kompas.com - 01/10/2014, 15:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemeterian Agama meminta jemaah haji Indonesia bersabar dengan alas tidur di Arafah. Tahun ini, Kemenag tidak menganggarkan biaya tambahan untuk menyewa karpet tebal bagi jamaah haji ang menjalani wukuf di Arafah.

Inspektur Jenderal Kemenag M Jasin mengatakan ketiadaan tambahan alokasi sewa karpet ini  adalah agar tak terjadi pembiayaan ganda. Alokasi biaya 1.029 real per orang yang dikeluarkan jemaah haji untuk fasilitas umum, ujar dia, sudah termasuk biaya penyewaan karpet dan tenda.

“Jadi kalau Kemenag mengeluarkan biaya karpet baru, bisa jadi temuan Itjen dan BPK atas pembiayaan ganda (double counting), jadi sekarang pakai karpet sama, bahkan se-Asia, sama,” kata Jasin melalui pesan singkat, Rabu (1/10/2014).

Jasin juga meminta jemaah haji membawa sajadah sendiri untuk shalat di Arafah. Alas tidur jemaah di Arafah yang sederhana, imbuh dia, merupakan penguji kesabaran bagi para jemaah.

Berbeda dengan jemaah haji reguler, jemaah khusus mendapatkan fasilitas haji yang lebih baik. Di Arafah, jemaah haji khusus yang membayar dengan tarif Rp 249 juta memperoleh fasilitas layaknya di hotel mewah seperti pendingin ruangan, kasur spring bed, dispenser, kulkas, makanan, dan kamar mandi khusus.

Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah pada Kamis (2/10/2014), imbuh Jasin, dalam dua gelombang. “Gelombang I berangkat pukul 08.00 hingga pukul 12.00 waktu Arab Saudi, bus disediakan oleh maktab atau pemondokan," kata Jasin.

Jasin mengimbau jemaah haji juga membawa makanan sendiri untuk perjalanan menuju Arafah. "Karena makan dari katering mulai disediakan sore pukul 19.00," ujar dia. Adapun gelombang II menuju Arafah, lanjut Jasin, akan berangkat dari Makkah pada pukul 13.00 hingga pukul 16.00.

Transportasi bus ini, kata Jasin, disediakan oleh maktab atau pemondokan. Bagi jemaah yang masuk gelombang II pemberangkatan ke Arafah, Jasi menyarankan mereka makan siang terlebih dahulu di pemondokan. "Dengan alasan yang sama (penyediaan makanan oleh katering)."

Menurut Jasin, perjalanan ke Arafah memakan waktu sekitar satu hingga empat jam tergantung jarak pemondokan ke Arafah. Dia pun mengatakan kemacetan menuju Arafah bisa luar biasa parah. “Bisa lebih cepat jalan kaki dibandingkan naik bus atau kendaraan," ujar dia.

Namun, kata Jasin, pejalan kaki tidak boleh masuk ke Arafah sesuai dengan peraturan Pemerintah Arab Saudi. "Harus pakai kendaraan yang ditempel stiker khusus untuk masuk Armina. Harga 1 stiker sekitar 8.000 real atau Rp 25 juta, biaya stiker tersebut ditanggung maktab atau pemondokan masing-masing,” kata Jasin.

Mengenai fasilitas lain di Arafah, Jasin menyampaikan toilet di sana kini lebih baik. Ada toilet bertingkat berupa bangunan permanen untuk jemaah wanita dan pria. Mantan Wakil Ketua KPK ini juga menyampaikan bahwa rata-rata jemaah haji dalam keadaan sehat kecuali jemaah dengan usia berisiko tinggi di atas 60 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com