Karena itu, persoalan kemiskinan ini sangat terkait erat dengan sistem ekonomi, tingkat pendidikan bangsa, dan budaya etos kerja. Agama bisa memberi motivasi, tapi realitasnya harus berada pada sistem ekonomi yang sehat.
Islam menolak kapitalisme dan protelatariat. Sebaliknya Islam mengajarkan kemakmuran bersama.
Sepertinya Pak Kiai adalah orang NU yang justru lebih tertarik dengan alur politik PDI daripada partai NU, bahkan tidak masuk kepengurusan partai NU lainnya. Apa sebabnya?
(Wahyudi, Kranggan, Temanggung, Jateng)
Buat saya yang penting adalah perilaku politik. Saya mengakui partai-partai Islam yang langkahnya memang islami.
Saya tidak mendukung partai Islam yang karena islamnya menghalalkan segala cara, berpolitik secara kotor tanpa mengindahkan akhlak-akhlak Islam.
Gerakan nasionalisme yang benar yang diusung oleh partai nasionalis menurut saya islami, tetapi ada juga perilaku partai nasionalis yang tidak islami. Oleh karena itu, saya tidak melihat dari mana partai itu berasal tapi melihat apa yang dilakukannya untuk agama, bangsa, dan negara.
Soal menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, bagi saya tidak penting. Di dalam PDI-P pun saya bukan anggota apalagi pengurus.
Program pemerintahan seperti apa yang harus dilakukan oleh presiden terpilih Joko Widodo jika dihubungkan dengan kesiapan bangsa Indonesia di kancah Internasional?
(Rahmanto Dwi Saputra, Kota Malang, Jawa Timur)
Pertama, stabilitas nasional, kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan jati diri kebudayaan bangsa. Hal-hal tersebut tidak gampang dilakukan dalam sistem demokrasi superliberal seperti yang digunakan sekarang di Indonesia. Namun, seiring dengan kedewasaan politik rakyat setelah tertatih-tatih dan terbentur-bentur ditambah dengan guidance (bimbingan) pemerintah yang benar, tujuan itu akan bisa dicapai secara bertahap.
Selama 69 tahun usia Indonesia dalam perkembangan sebuah bangsa termasuk usia muda. Kita harus optimistis untuk melangkah dari tahap ke tahap.
Apa kiat-kiat Bapak untuk menjaga persatuan dan kerukunan antar-umat beragama yang sangat majemuk di Bumi Pertiwi ini.
(Syamsurizal Syukrie, Kota Sukabumi)
Keseimbangan antara keyakinan agama dan toleransi agama. Itulah yang menghasilkan gerakan moderasi agama.
Moderasi agama tidak hanya memberikan hak transendental kepada masing-masing agama, tetapi kesamaan langkah dalam bidang sosial dan kemanusiaan.
Apa tanggapan Kiai tentang konsep pendidikan yang membedakan pelajar umum dan pelajar madrasah?
(Nanda Akhmad, Jakarta Pusat)
Mendikotomikan antara pelajaran agama dan pelajaran umum adalah sebuah kesalahan konseptual besar.
Pelajaran agama berangkat dari dinullah (agama Allah) yang normatif dan manusiawi. Sementara ilmu pengetahuan umum adalah hasil penelitian terhadap ’kaunillah’ (benda-benda ciptaan Allah) dan ’sunnatullah’ (hukum-hukum alam yang diciptakan Allah).
Keduanya berasal dari satu tangan, yaitu kekuasaan Allah SWT. Maka, ilmu pengetahuan umum haruslah bertauhid dan tauhid haruslah ditopang oleh ilmu agama dan ilmu pengetahuan alam di mana disimpan ilmu Allah di setiap benda dan fenomena alam.
Bagaimana pandangan Anda mengenai turut ikutnya sebagian kiai, ustaz, dan beberapa ulama dalam proses kampanye pemilu yang berlangsung kemarin?
(Lutfi Khakim, Jepara)
Tidak ada masalah sepanjang politik itu untuk kemaslahatan agama dan agamanya untuk politik. Pengembangan agama harus dilindungi oleh hasil-hasil politik yang sehat.
Adapun politik harus bernapaskan agama agar tidak semata-mata mencari kekuasaan. Kekuasaan untuk rakyat bukan rakyat yang dikorbankan untuk seseorang yang mencari kekuasaan. (USH)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.