”Tugas kami memastikan seluruh kondisi aman. Kami paling bertanggung jawab atas keamanan gedung serta pimpinan MK,” kata Risky.
Dalam sepekan, Risky mendapatkan jatah dua kali berjaga selama 24 jam. Hal itu merupakan bagian tugas anggota Brimob sebagai pasukan pamungkas jika terjadi kerusuhan. Sebuah ruangan 3 meter x 4 meter yang berada di basement gedung menjadi tempat istirahatnya.
Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Brimob menyediakan sekitar 20 sepeda motor pengaman dan 3 mobil barakuda. Kendaraan itu digunakan untuk mengevakuasi pimpinan MK jika terjadi keadaan darurat. Selain itu, setiap polisi juga mengenakan rompi anti peluru dan dilengkapi senapan, yang bisa disesuaikan pelurunya bergantung tingkat kerusuhan. Senapan itu memiliki beberapa peluru, seperti peluru karet, gas air mata, dan merica.
Ketika waktu istirahat tiba, mayoritas polisi memanfaatkan waktu untuk tiga hal, yaitu makan, tidur, dan memainkan alat komunikasi mereka.
Polda Metro Jaya memberlakukan empat ring untuk menjaga MK. Setiap ring terdiri dari pengamanan dalam gedung sidang, akses masuk, halaman gedung, dan jalan sekitar gedung MK. Jumlah total petugas yang bersiaga sekitar 20.000 polisi.
Alasan kesungguhan mereka bertugas, mereka sepakat keamanan MK menjadi cerminan kondisi Indonesia. Jika MK rusuh, mereka menganggap hal itu bisa menular ke daerah lain. Tujuan mereka bertugas tidak muluk. ”Kami ingin memastikan masyarakat bisa tidur nyenyak,” ujar Rijuma. Itu indikator keberhasilan mereka dalam mempersembahkan keamanan di Tanah Air. (A07)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.