Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Buka Kemungkinan Penyelidikan soal Fahri, Marzuki Alie, dan Ibas

Kompas.com - 19/08/2014, 18:24 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Praja mengatakan, terbuka kemungkinan bahwa pihaknya membuka penyelidikan baru terkait informasi mengenai aliran dana ke Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, anggota DPR Fahri Hamzah, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). KPK masih mendalami kebenaran informasi tersebut.

"Menurut saya, semua informasi yang muncul di pengadilan akan didalami seperti biasa, apalagi ada suatu fakta baru di pengadilan. Jadi, kita tunggu putusannya," kata Adnan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Informasi mengenai dugaan aliran dana ke Marzuki, Fahri, dan Ibas disampaikan mantan Wakil Direktur Grup Permai, Yulianis, saat bersaksi dalam kasus dugaan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Menurut Adnan, KPK bisa saja memanggil Fahri, Marzuki, dan Ibas jika keterangan keduanya diperlukan saat pendalaman.

"Iya bisa saja nanti kalau emang diperlukan, tetapi yang jelas bahwa tiap putusan selalu ada perkara-perkara dan itu akan ditindaklanjuti," sambung dia.

Adnan juga mengatakan akan lebih baik jika Yulianis menyampaikan informasi yang diketahuinya kepada KPK dalam proses pemeriksaan nanti. Menurut dia, catatan keuangan Grup Permai yang disita KPK belum cukup menjadi alat bukti yang menunjukkan adanya aliran dana ke sejumlah anggota DPR.

"Ya, itu kan baru sepihak. Kita butuh lebih dari itu," ucapnya.

KPK, menurut Adnan, akan menunggu putusan pengadilan kasus Anas. Nantinya, putusan ini akan menjadi bahan pengembangan bagi KPK. Saat bersaksi dalam sidang Anas, Senin (18/8/2014), Yulianis mengaku pernah menyerahkan uang 25.000 dollar AS yang dibungkus amplop di meja di hadapan Fahri Hamzah.

Mantan anak buah eks Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ini juga mengungkapkan adanya aliran dana ke Marzuki sebesar 1 juta dollar AS. Dalam persidangan Kamis (14/8/2014), Yulianis menyebutkan adanya aliran dana ke Ibas dari Nazaruddin.

Baca juga:

Saksi Anas: Uang 1 Juta Dollar Mengalir ke Marzuki Alie

Eks Anak Buah Nazaruddin Akui Beri Uang 25.000 Dollar AS ke Fahri Hamzah

Yulianis Sebut Ibas Terima 200.000 Dollar AS dari Proyek Bermasalah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com