Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis HAM Pertanyakan Alasan Hendropriyono Jadi Penasihat Tim Transisi

Kompas.com - 14/08/2014, 19:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu Deputi tim transisi Andi Widjajanto mengaku banyak aktivis hak asasi manusia (HAM) yang terkejut mengapa Hendropriyono ditunjuk menjadi penasihat tim transisi Jokowi-Jusuf Kalla.

"Di sosial media, Koordinator Kontras Haris Azhar dan Usman Hamid bertanya ke saya soal itu," ujar Andi di kantor transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014) malam.

Para pegiat HAM, lanjut Andi, menanyakan mengapa sosok yang diidentikkan dengan aksi pelanggaran HAM diikutsertakan ke dalam masa transisi kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ke Joko Widodo-Jusuf Kalla. Andi pun memberikan penjelasan bahwa keberadaan Hendropriyono di kantor transisi telah melewati berbagai pertimbangan serta kalkulasi.

Pertimbangan itu, lanjut Andi, diambil saat Hendropriyono menjadi pengarah ketua tim kampanye nasional dalam masa kampanye pilpres. Lantas, apa keputusan yang diambil? Andi mengatakan bahwa pihaknya menghormati partisipasi politik Hendropriyono bergabung ke Jokowi-JK. Di sisi lain, kubu Jokowi-JK juga menghormati penyelesaian kasus pelanggaran HAM.

"Kami memberikan komitmen tidak akan ada kelonggaran hukum bagi pelanggar HAM meski dia berada di dalam struktur Jokowi-JK," ujar Andi.

Hendropriyono diketahui ditunjuk langsung oleh Jokowi sebagai penasihat senior dalam Kantor Transisi Jokowi-JK. Selain Hendro, Joko juga menunjuk Buya Syafi'i Ma'arif, Hasyim Muzadi, dan Luhut Pandjaitan sebagai penasihat senior.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com