Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Bisa Membuat Politik Lebih Santun

Kompas.com - 17/07/2014, 19:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon presiden Joko Widodo mengajak semua komponen bangsa, terutama lawan politiknya, capres Prabowo Subianto, untuk melakukan rekonsiliasi. Pengamat mengapresiasi upaya Jokowi yang dinilai dapat mendinginkan suasana politik dan bisa membuat politik santun ke depannya.

"Tawaran ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk menuntaskan pesta demokrasi dalam kegembiraan dan perdamaian dalam kerangka NKRI," kata pengamat politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/7/2014).

Muradi mengapresiasi langkah Jokowi tersebut. Ia pun mengingatkan rekonsiliasi yang disebut Jokowi merupakan momentum untuk menuntaskan tahun politik untuk membangun Indonesia.

Tak hanya itu, Muradi juga menyebut rekonsiliasi yang dikatakan Jokowi dapat mendinginkan suasana politik yang memanas selama pelaksanaan pemilu selama lima bulan terakhir.

"Tawaran rekonsiliasi tersebut juga akan memberikan stimulasi cooling down bagi penggiat demokrasi, relawan, partai politik, dan masyarakat yang dalam lima bulan terakhir terbelah oleh kepentingan partai politik dan pendukung capres-cawapres," papar Muradi.

Lebih jauh, Muradi menekankan rekonsiliasi yang diupayakan Jokowi juga dapat mengubah peta politik di Indonesia. Dia optimistis ke depannya politik di Indonesia akan santun karena sudah terjadi rekonsiliasi.

"Tawaran rekonsiliasi tersebut juga akan mengubah peta politik, dari yang semula terbagi dua kutub, menjadi peta politik yang lebih cair. Hal ini akan mampu memberikan bangunan komunikasi politik yang lebih terbuka dan tidak saling mencederai satu dengan yang lain. Cairnya dua kutub besar ini mengindikasikan akan terbangun peta baru yang lebih santun dan memiliki visi untuk Indonesia yang lebih baik," tutup Muradi.

Sebelumnya, Joko Widodo menegaskan bahwa persatuan serta kesatuan Indonesia tak dapat ditukar dengan apa pun. Demi itu, Jokowi akan melaksanakan rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Ya apa namanyalah, istilahnya rekonsiliasi, ya kita harus menjaga semangat persatuan dan kesatuan," ujar Jokowi di Kantor Tim Pemenangan Jokowi-JK di Jalan Subang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014) siang.

Menurut Jokowi, upaya rekonsiliasi tersebut sangat penting dalam menyatukan kembali rakyat Indonesia yang baru saja terbelah membela jagoannya masing-masing di dalam pemilu presiden tahun ini.

Baca juga : Demi Persatuan, Jokowi Akan Rekonsiliasi dengan Prabowo-Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com