Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Dekrit: Jangan Gunakan Media Massa untuk Mengacaukan Informasi

Kompas.com - 11/07/2014, 20:53 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia meminta kepada kedua calon presiden dan para pendukungnya untuk tidak menggunakan media masa untuk menghasut dan mengacaukan informasi pasca-Pemilu Presiden 9 Juli yang lalu. Kedua kandidat diminta untuk segera menghentikan segala upaya kotor demi meraih kemenangan.

"Itu menodai ruang publik dan menciptakan keresahan masyarakat," ujar Koordinator Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Chalid Muhammad, saat menggelar jumpa pers di Galeri Cemara 6, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2014).

Chalid mengatakan, saat ini terdapat perilaku politik yang mengupayakan pelemahan demokrasi untuk mendapatkan dan memperkuat kekuasaan. Banyak terdapat indikasi kecurangan yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti memanfaatkan media massa untuk menjadi instrumen disinformasi, pengacauan hasil hitung cepat, dan bentuk-bentuk kecurangan lainnya.

Koordinator Institut Hijau Indonesia ini meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing oleh provokasi yang mengadu domba masyarakat. Masyarakat diminta untuk menunggu dan mengawal hasil perhitungan suara yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.

"Segenap warga menunggu hasil penghitungan suara oleh KPU secara damai serta terlibat mengawal kerja KPUD/KPU melakukan penghitungan suara," kata Chalid.

Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia meminta kepada semua pihak untuk mewujudkan pilpres yang damai tanpa mengintervensi suara rakyat dalam proses penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum. Selain Chalid Muhammad, ada beberapa tokoh lain yang hadir, antara lain peneliti LIPI, Mochtar Pabottingi, tokoh agama, Romo Benny Susetyo, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti, dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com