Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPATK: Ada Dugaan Transaksi Beli Kursi Rp 11 Miliar

Kompas.com - 23/06/2014, 08:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi mencurigakan terkait Pemilu Legislatif 9 April 2014 yang nilainya sekitar Rp 11 miliar. Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengungkapkan, pihaknya menduga transaksi senilai Rp 11 miliar tersebut berkaitan dengan jual beli kursi dalam pileg.

"Ya, itulah transaksi untuk membeli kursi. Kita juga perlu sampaikan ke masyarakat, kita tuh tidak ikhlas uang hasil korupsi dipakai buat beli kursi karena kekuasaan dipakai untuk korupsi," kata Agus saat ditemui di kediamannya di Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Transaksi jual beli kursi ini diduga melibatkan kepala daerah incumbent atau petahana. PPATK telah menyerahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejumlah nama caleg petahana yang terindikasi menerima gratifikasi terkait pemilihan legislatif lalu.

Menurut Agus, riset yang dilakukan PPATK menemukan peningkatan jumlah transaksi mencurigakan hingga 125 persen selama dua tahun menjelang pemilu.

"Temuan kedua yang menarik, kalau calon terlapor di PPATK ternyata ketika terpilih masih tetap berstatus terlapor sehingga kita dapat pelajaran dua hal, jangan pilih caleg kotor karena pasti tetap kotor," ucap Agus.

Berdasarkan data KPK, katanya, ada 300 kepala daerah yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum. Data tersebut, kata Agus, juga ditemukan dalam riset PPATK.

"Kepala daerah yang terlapor tetap terlapor, modusnya berubah menjadi korupsi birokrasi yang menggunakan stafnya untuk korupsi," ujarnya.

Agus juga menyebutkan, ada kecenderungan dana kampanye para caleg petahana diperoleh dari korupsi. Misalnya, penyimpangan dalam pengelolaan dan bantuan sosial dan hibah pendidikan.

"Modusnya mereka buat koperasi mati hidup kembali dengan jaket baru, LSM bentukan baru, ada rekayasa-rekayasa, itu kita temukan digunakan sebagai money politics ketimbang tujuan mulia untuk bansos dan lain-lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com