Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setyardi "Obor Rakyat" Orang Dalam Istana, Masa SBY Tak Tahu?

Kompas.com - 16/06/2014, 09:51 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada Ari Dwipayana mengatakan, mustahil jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak mengetahui sosok Setyardi Boediono, Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat. Setyardi diketahui juga berstatus sebagai staf pada staf khusus kepresidenan.

"Apa benar (Presiden) tidak tahu? Presiden punya intelijen negara. Obor Rakyat juga sudah beredar lama. Jika bekerja baik, intelijen pasti sudah melaporkan pada Presiden," ujar Ari, saat dihubungi, Senin (16/6/2014).

Sebagai presiden, kata Ari, SBY seharusnya melakukan investigasi internal kepada pihak-pihak dalam lingkaran istana terkait apa yang dilakukan Setyardi melalui Obor Rakyat. Tabloid itu menyita perhatian dalam beberapa minggu belakangan karena dinilai menyebarkan fitnah dan kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo.

Ari menambahkan, SBY pun harus memegang komitmen dan mampu menegakkan hukum meski terhadap orang dalam istana.

"SBY bisa meminta polisi segera melakukan langkah-langkah penegakan hukum. Presiden harus mempunyai komitmen. Siapa pun melanggar hukum, baik di lingkaran dalam istana atau bukan, harus ditindak," katanya.

"Kalau dibiarkan, malah jadi tanda tanya," ujar Ari.

SBY terganggu

Sebelumnya, melalui juru bicara kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pihak Istana Kepresidenan tidak tahu-menahu mengenai tindakan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah Setyardi Budiyono yang menerbitkan tabloid Obor Rakyat.

"Presiden sangat terganggu dengan berita ini. Tentu akan ada investigasi dan tindakan dari Setkab (Sekretariat Kabinet) selaku yang mengoordinasi perangkat di bawah staf khusus," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada pers, Sabtu (14/6/2014).

Julian memastikan akan ada investigasi dan sanksi yang tegas jika memang terbukti tindakan Setyardi itu termasuk dalam kampanye hitam atau fitnah. Meski dilakukan atas inisiatif pribadi yang bersangkutan, menurut Julian, tindakan ini bisa mencoreng nama baik lembaga kepresidenan dan menimbulkan persepsi negatif.

Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai juga menegaskan, tabloid Obor Rakyat sama sekali tidak terkait dengan pandangan Istana Presiden. Walaupun Setyardi Budiyono adalah staf di kantor Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah, apa yang dilakukan Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com