Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Lingkungan Hidup Belum Jadi Prioritas Capres?

Kompas.com - 14/06/2014, 12:53 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhatian serta program dua pasangan capres dan cawapres yang akan bertarung dalam pemilu presiden pada 9 Juli 2014, dinilai belum menempatkan beragam isu lingkungan hidup sebagai prioritas.

Padahal, kondisi lingkungan hidup merupakan prasyarat mendasar untuk melakukan pembangunan di seluruh bidang, termasuk dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat.

Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting berpendapat hal itu tercermin dari beberapa rencana yang diajukan kedua pasangan calon yang tak menjawab persoalan.

“Seperti tentang menginginkan kedaulatan energi, tetapi pada sisi lain tetap meneruskan konsumsi energi fosil,” ujar Longgena, dalam diskusi yang digelar Greenpeace di Jakarta, Kamis (12/6/2014) malam.

Meski demikian, Longgena mengakui intensitas perhatian kedua pasangan calon pada Pemilu Presiden 2014 lebih besar dibandingkan pada Pemilu Presiden 2009. Namun, uja dia, dengan tingkat dan laju kerusakan lingkungan yang lebih besar maka tingkat perhatian tersebut juga tak lagi mencukupi.

“Kerusakan iklim, hutan, sumber air, lautan, dan sebagainya yang kesemuanya penting bagi kehidupan,” papar Longgena. Dia memberikan contoh laju kerusakan hutan saat ini adalah 70 hektare per jam.

Menurut Longgena, saat ini pembicaraan relatif hanya berfokus pada isu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Padahal, ujar dia, tanpa kualitas lingkungan ideal maka pembangunan dan tingkat ekonomi yang baik juga muskil dicapai.

Ancaman krisis energi

Pada kesempatan ini, Longgena mengingatkan pula dua isu penting yang semestinya menjadi perhatian khusus dua pasang kandidat peserta Pemilu Presiden 2014. Isu pertama terkait ancaman krisis energi yang diperkirakan mendera Indonesia pada 2013.

Adapun isu kedua adalah moratorium pembukaan hutan yang akan segera berakhir. “Ini moratorium sudah mau berakhir, tetapi belum ada kejelasan tentang bagaimana selanjutnya,” sebut Longgena.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Marsanto, yang mewakili kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla mengatakan pihaknya akan menegakkan kepastian hukum terkait isu kerusakan lingkungan tersebut.

Marsanto menambahkan, pihaknya juga akan membatasi kepemilikan asing dalam isu lahan perkebunan kelapa sawit. Sementara terkait penggunaan energi, dia menegaskan komitmen pihaknya pada pemanfatan sumber-sumber geotermal alias panas bumi di Indonesia.

“Ada potensi energi geotermal mencapai 28 ribu mega Watt,” kata Marsanto sembari menambahkan baru beberapa titik panas bumi di antaranya saja yang saat ini dimanfaatkan. “Tentu kami serius,” kata Marsanto saat didesak komitmen kubunya untuk mengembangkan panas bumi sebagai sumber energi listrik itu.

Adapun dalam diskusi publik tersebut, perwakilan kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa tidak hadir. “Sudah kita undang sebelumnya,” kata Longgena.

Adapun dalam diskusi publik tersebut, Greenpeace juga menantang pasangan capres dan cawapres untuk memiliki komitmen 100 persen terhadap nol deforestasi, nol pembuangan bahan kimia berbahaya, revolusi energi bersih dan terbarukan, serta laut sehat dan terlindungi.

Seruan itu diusung dalam kampanye 100% Indonesia yang tercantum dalam laman 100persenindonesia.org. Gerakan ini menyeru capres dan presiden terpilih untuk menerapkan langkah nyata memulihkan lingkungan dan sumber daya alam dari eksploitasi yang merusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com