Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo-Hatta Bantah "Rp 1 Miliar Satu Desa" Tiru Thaksin

Kompas.com - 30/05/2014, 21:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Dradjad Wibowo, membantah ide pengucuran dana Rp 1 miliar setiap desa yang kini dikampanyekan sebagai salah satu program pasangan tersebut meniru ide mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Sebelumnya, analis pasar saham, Lin Chen Wei menyatakan ide Prabowo itu hanya meniru.

Menurut Dradjad, Prabowo-Hatta hanya mengimplementasikan Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan tidak ada kaitannya dengan konsep yang dibuat Thaksin.

"Komentar di atas menujukkan tidak paham UU Desa. Kalau UU tentang desa dilaksanakan, berdasarkan simulasi teman-teman di pansus, dana untuk desa itu bisa lebih dari Rp 1 miliar per desa," kata Dradjad, dalam pernyataan yang diterima, Jumat (30/5/2014).

Namun, kata Dradjad, DPR berhati-hati dalam menyetujui pengucuran dana itu, sehingga ada usulan agar dana ke desa diberikan secara bertahap. Untuk tahap pertama diberikan Rp 800 juta.

"Karena Prabowo-Hatta paham UU Desa, kami naikkan dananya menjadi Rp 1 miliar per desa. Jadi komitmen dipertajam, tahapan dipercepat. Ini pelaksanaan undang-undang," kata Dradjad. 

Ia mengatakan, Prabowo-Hatta tak bermaksud membuat dobrakan baru dengan mengkampanyekan aliran dana Rp 1 miliar per desa. 

"Kan orang tidak terpikir untuk menjadikan prioritas. Memasukkan dalam visi misi pun juga tidak. Implementasi UU Desa dalam APBN juga masih setengah ragu-ragu. Dengan keberpihakan pada ekonomi rakyat di pedesaan, Prabowo-Hatta membuatnya sebagai program eksplisit, dengan dana yang lebih besar, dan segera," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Selain itu, Dradjad mengungkapkan delapan program infrastruktur desa akan diberikan prioritas. Dana pembangunan itu pun akan langsung dikirim ke rekening desa.

"Kami juga akan bangun mekanisme monev (monitoring dan evaluasi), serta bagaimana masyarakat bisa terlibat penuh mengawasi program ini," katanya.

Salah satu visi misi pasangan Prabowo-Hatta yang akan mengalokasikan dana APBN minimal Rp 1 miliar per desa atau kelurahan per tahun dinilai tidak orisinil karena sama dengan konsep yang dikemukaan oleh mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Kritik tersebut dilontarkan analis pasar saham, Lin Che Wei, di akun Twitter-nya @linchewei1.

"Yang paling tidak original adalah Prabowo ngopi (copy) konsep Thaksin Shinawatra, '1 village, 1 milion bath program'," tulis Lin, Kamis (30/5/2014).

Program Thaksin tersebut merupakan langkah untuk mendorong perkembangan desa-desa di Thailand. Saat itu, Thaksin diusung oleh Partai Thai Rak Thai, yang kemudian menang telak pada pemilu tahun 2001 dan 2005. Semasa memerintah, Thaksin dikenal sebagai sosok populer dengan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat desa. Salah satu program yang paling fenomenal adalah kebijakan ”Pinjaman Desa” berupa alokasi dana senilai 1 miliar bath yang bisa dimanfaatkan untuk pinjaman perorangan. Skema pinjaman individual ke 75.000 desa se-Thailand ketika itu juga disebut sebagai program kredit mikro tercepat implementasinya sedunia.

Dengan konsep yang sama, menurut Lin, program Thaksin tersebut diadopsi dengan hanya mengubah namanya dari "1 village, 1 milion bath" menjadi "1 desa, 1 miliar rupiah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com