Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Cak Imin Si Anak Hilang

Kompas.com - 14/05/2014, 16:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan sejumlah hal mengenai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Megawati menyampaikan itu saat memberikan pidato politik di acara deklarasi partai koalisi yang mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden.

"Saya buka rahasia, saya panggil dia ini Imin, anak yang hilang," kata Megawati dan disambut tawa semua orang yang hadir di acara tersebut di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).

Megawati kemudian mengungkapkan alasan mengapa dirinya menyebut Cak Imin sebagai anak hilang. Semua berawal saat tokoh senior PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, meminta Megawati menjaga dan membimbing Cak Imin.

"Waktu itu Gus Dur bilang, 'Ada dua ponakanku yang harus dirawat sampeyan'," kata Megawati menirukan perkataan Gus Dur.

Ia lalu bertanya kepada Gus Dur, siapa sosok yang dimaksud dan dititipkan kepadanya. Gus Dur pun menjawab, dua orang yang dimaksudnya itu adalah Muhaimin Iskandar dan Syaifullah Yusuf. Menurut Megawati, Gus Dur menitipkan Cak Imin dan Syaifullah Yusuf kepadanya karena ada kemiripan antara PDI-P dan Nahdlatul Ulama. Kesamaan yang dimaksud adalah partai dan ormas yang sama-sama kerap berbuat salah.

Megawati lantas bertanya, "Kok suka salah?" Gus Dur menjawab, "Ya itu, sukanya menggebu, tapi belakangan salah. Nah, saya khawatir, dua keponakan saya berlaku seperti itu, makanya saya titipkan kepada sampeyan," ucap Megawati menirukan Gus Dur.

Sebelum Megawati menyampaikan pidatonya, Cak Imin telah lebih dulu menyampaikan pidato tentang dukungan resmi PKB untuk Jokowi. Dengan deklarasi resmi PKB ini, poros PDI-P mendapat kekuatan tambahan di luar dukungan dari Partai Nasdem.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh juga mendeklarasikan dukungannya terhadap pencapresan Jokowi dan mendukung langkah PDI-P membangun koalisi tanpa praktik transaksional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com