Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Yakin Tetap Bisa Umumkan Hasil Pemilu pada 9 Mei

Kompas.com - 06/05/2014, 21:16 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay menegaskan,  KPU akan tetap mengumumkan hasil Pemilihan Legislatif 2014 pada 9 Mei mendatang. Menurutnya, selama rapat pleno, saksi perwakilan partai banyak mempermasalahkan hasil rekapitulasi yang dibacakan oleh KPU provinsi. Hal ini, kata dia, yang membuat proses pengesahan rekapitulasi molor.

"Kami akan umumkan rekapitulasi pada 9 Mei sesuai jadwal. Walau pun nanti parpol masih ada yang mempermasalahkan rekapitulasi. Tidak ada peraturannya kami harus minta persetujuan parpol dalam mengambil keputusan. Tidak ada. Kalau mereka (parpol) mau mempermasalahkan, silakan ke Mahkamah Konstitusi," kata Hadar, di Kantor KPU Pusat Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Meski masih ada rekapitulasi provinsi yang belum selesai, Hadar yakin, hasilnya bisa disahkan karena permasalahan-permasalahan yang dibahas selama rapat rekapitulasi nasional relatif sama.

"Jika Anda mengikuti prosesnya selama ini, bisa kita ketahui masalahnya itu-itu saja. Seperti kesalahan angka, kesalahan data administrtif. Dan perbaikan serta tanggapan-tanggapan yang diberikan juga sudah banyak. Saya rasa sudah cukup," kata.

Meski banyak protes dan kritik dari partai, menurut Hadar, banyak juga tudingan-tudingan partai politik yang tidak terbukti.

Seperti diberitakan sebelumnya, penetapan rekapitulasi suara nasional pun terancam mundur karena masih banyak provinsi yang belum menyelesaikan rekapitulasi suaranya. KPU pun memundurkan batas waktu rekapitulasi suara nasional dari 6 Mei menjadi 9 Mei 2014. Dengan sisa waktu tiga hari, masih ada puluhan provinsi yang rekapitulasi suaranya belum disahkan. Provinsi yang hasil rekapitulasinya sudah ditetapkan adalah Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Gorontalo, Jambi, Sumatera Barat, Bali, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawsi Tengah.

Adapun, 16 provinsi yang rekapitulasinya belum disahkan adalah Riau, Jambi, Banten, Jawa Barat, Lampung, DKI Jakarta, Bengkulu, Aceh, Jawa Tengah (sembilan dapil sudah ditetapkan, hanya Dapil Jawa Tengah X yang belum ditetapkan), DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com