"(Agendanya) termasuk mempertanggungjawabkan dukungan ketum terhadap Prabowo sebagai capres," kata Suryadharma di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Senin (21/4/2014). Ia mengatakan rapat pleno tersebut akan mengundang seluruh pengurus wilayah, departemen, majelis, dan badan otonom.
Suryadharma menambahkan, rapat pleno akan menghadirkan pula pengasuh pondok pesantren Al-Anwar, Maemun Zubair. Dia tak memberikan alasan keharusan kehadiran Maemun dalam rapat internal partainya itu.
Soal kuorum rapat, Suryadharma mengatakan tak mempermasalahkannya bila tak tercapai karena sebagian besar elit PPP kini berstatus pengurus tak aktif menurut versi "kubu" Suryadharma. "Ada mekanisme yang mengatur bagaimana rapat itu tetap dilaksanakan walaupun tidak kuorum," ujar dia.
Menteri agama itu pun mengungkapkan rapat pleno ini merupakan salah satu upaya rekonsiliasi dengan pimpinan lain di PPP. Meski begitu, dia menilai pihak-pihak yang berseberangan dengannya menghalang-halangi pelaksanaan rapat pleno tersebut. "Kalau dihalang-halangi artinya kan tidak ada kemauan untuk islah. Ya terserah," ujar dia.
Kisruh PPP berawal saat Suryadharma secara sepihak menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno,dalam masa kampanye Pemilu Legislatif 2014 beberapa waktu lalu. Tindakan Suryadharma Ali yang datang dan mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dianggap menyalahi hasil Mukernas II PPP di Bandung, Jawa Barat, pada Februari 2014.
Mukernas II PPP memutuskan partai ini akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres. Tak ada nama Prabowo di antara delapan nama tersebut. Sempat muncul wacana penggulingan Suryadharma oleh sejumlah elit DPP dan DPW PPP.
Namun, Suryadharma bertahan dengan keputusannya dan bahkan pada Jumat petang mendeklarasikan koalisi dengan Partai Gerindra. Deklarasi di kantor DPP PPP itu dihadiri langsung oleh Prabowo.
Konflik internal ini juga telah memicu penonaktifan sejumlah pengurus PPP dari jabatan masing-masing, memicu dipercepatnya pelaksanaan rapat pimpinan nasional yang semula hendak digelar seusai perhitungan suara pemilu legislatif oleh KPU, serta menjadi dasar pelaksanaan Mukernas III PPP yang sebelumnya tak pernah disebut-sebut akan digelar dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.