Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipanggil KPK, Dirut Pelindo II Akui Tunjuk Langsung Rekanan

Kompas.com - 15/04/2014, 21:34 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Richard Joost Lino mengaku menunjuk langsung perusahaan yang menjadi rekanan proyek pengadaan Quay Container Crane (QCC) 2010. RJ Lino beralasan, penunjukan langsung proyek yang nilainya Rp 100-an miliar itu dilakukan setelah beberapa kali gagal menggelar lelang proyek.

"Aturan kami ada, jadi kalau lelang gagal, itu bisa ada pemilihan langsung. Kalau pemilihan langsung gagal maka ada penunjukan langsung, apalagi di lapangan kalian tahu lah, pelabuhan itu berapa lama kapal-kapal itu nunggu," kata Lino, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/4/2014), seusai dimintai keterangan KPK.

Lino dimintai keterangan terkait penyelidikan proyek pengadaan QCC di PT Pelindo II pada 2010. Menurutnya, proses lelang pengadaan QCC di Pontianak, Palembang, dan Lampung ini gagal terus sejak 2007. Namun, Lino tidak menjelaskan alasan gagalnya proses lelang yang menurutnya direncanakan sejak lama tersebut.

Kemudian, setelah dilakukan penunjukan langsung, QCC yang dipesan akhirnya tiba di pelabuhan di tiga wilayah itu sekitar 2010.

"Sudah datang. Makanya Pontianak dan pelabuhan lain lebih bagus dan untungnya lebih banyak gitu loh," katanya.

Lino mengklaim penujukan langsung yang diputuskannya selaku Dirut Pelindo II sudah sesuai dengan prosedur. Dia menilai tidak ada kerugian negara yang muncul akibat penunjukkan langsung rekanan tersebut.

"Saya terima konsekuensinya, menurut saya enggak salah, enggak merugikan negara, malah menguntungkan semua orang, bahkan harganya lebih murah," tuturnya.

Lino bahkan merasa dirinya pantas menerima penghargaan terkait dengan pengadaan QCC tersebut. "Mestinya saya justru dikasih bintang karena pahlawan," kata Lino.

Dia juga mengatakan bahwa pemanggilan KPK hari ini untuk mengonfirmasikan laporan masyarakat yang masuk ke KPK terkait proyek pengadaan QCC di Pelindo II. Lino menganggap laporan tersebut sebatas surat kaleng dari pihak yang tidak menyukai kiprahnya di Pelindo.

"Saya sudah biasa dipanggil begini. Pernah di Kejaksaan, di mana-mana dipanggil. Selalu dia nanya soal yang sama, surat kaleng. Terus terang gara-gara surat kaleng, kita dipanggil terus kayak begini, aku sudah kayak koruptor saja nih," katanya.

Secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa KPK memulai penyelidikan proyek QCC ini sejak akhir 2013. Penyelidikan ini, menurut Johan, berawal dari laporan masyarakat yang masuk ke KPK.

Terkait penyelidikan ini, KPK memanggil Dirut PT Pelindo II Richard Joost Lino untuk dimintai keterangan hari ini. Selain Lino, menurut Johan, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah pihak lain.

"Mengenai siapa-siapa saja, nanti saya konfirmasi lagi," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com