"Peristiwa di perbatasan Papua-Papua Niugini itu tidak terkait dengan pemilu," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Senin (7/4/2014).
Sutarman mengatakan, peristiwa itu bermula dari adanya upaya penurunan bendera merah putih pada menara suar perbatasan. Bendera tersebut diturunkan oleh sekitar 40 orang dari kelompok mereka untuk kemudian diganti dengan bendera bintang kejora. Melihat hal tersebut, Sutarman menambahkan, aparat gabungan yang terdiri dari unsur TNI dan Polri lalu mengambil langkah tegas sehingga peristiwa baku tembak antar-keduanya pun tak bisa terhindarkan.
"Mereka menembak tower pemantau hingga kaca pecah dan mengakibatkan luka-luka," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dan anggota kelompok sipil bersenjata (KSB) di perbatasan RI-Papua Niugini, Sabtu (5/4/2014) pagi, menyebabkan dua anggota terluka. Seperti dikutip dari kantor berita Antara, kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIT itu menyebabkan Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare dan seorang anggota TNI-AD Tugino mengalami luka akibat serpihan kaca gedung yang terkena peluru.
Insiden terlukanya kedua aparat keamanan itu berawal saat mereka memantau situasi di sekitar perbatasan sesaat setelah kelompok sipil bersenjata mengibarkan bendera bintang kejora pada menara suar di perbatasan kedua negara. Kemudian terjadi baku tembak dan peluru mengenai kaca gedung menara suar. Kaca-kaca itulah yang melukai kedua aparat tersebut. Mereka kemudian segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Jayapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.