Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bakal Patungan Jika Dana Saksi Dibatalkan

Kompas.com - 20/02/2014, 13:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, partainya tidak terlalu mempersoalkan jika dana saksi partai politik dibatalkan. Pasalnya, menurut dia, dana saksi parpol untuk Pemilu 2014 tersebut bukan usulan dari pihaknya.

"Mengenai dana saksi, sama sekali bukan usulan kami. Bahkan Fraksi Partai Demokrat menanyakan langsung ke komisi II siapa yang mengusulkan, yang jelas di rapat pimpinan itu sama sekali bukan usul dan kepentingan Demokrat," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Nurhayati mengatakan, pengalaman pemilu selama ini, seluruh kader Demokrat yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif selalu menyiapkan dana untuk membiayai saksi. Jadi, kata dia, bukan persoalan jika dalam pemilu 2014 caleg kembali membiayai sendiri saksi.

"Partai Demokrat sudah lama menyiapkan dana saksi dari kencrengan (patungan) caleg. Jadi semua anggota fraksi akan kencrengan untuk dana saksi. Buat kami Partai Demokrat dari tahun ke tahun punya sistem menyiapkan dana saksi," ujar Nurhayati.

"Partai Demokrat sendiri tidak merasa khawatir dan pesimistis (kekurangan dana). Kami mempunyai anggota fraksi, ada 2.860 kader yang tersebar di 77 dapil dan itu semuanya kencrengan," pungkas Nurhayati.

Sebelumnya, dana saksi partai politik hampir dipastikan batal. Pemerintah tidak mau mengambil risiko, sebab dana saksi parpol tidak memiliki landasan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com