Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lakukan Simulasi Pengamanan Pemilu di Gedung KPU

Kompas.com - 11/02/2014, 10:53 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 400 anggota polisi dari Kepolisian Daerah Metro Jaya kembali menggelar simulasi pengamanan pemilu, Selasa (11/2/2014), di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, Gedung KPU termasuk yang berpotensi mengalami gangguan saat pemilu.

"Karena di sinilah finalisasi hasil pemilu dilakukan. Kemungkinan adanya gangguan, baik fisik maupun non-fisik mungkin saja terjadi," kata Rikwanto.

Simulasi ini dimulai dengan kericuhan yang terjadi di ruang sidang utama. Suasana rapat antara pimpinan KPU dan perwakilan dari partai politik peserta pemilu awalnya berjalan tertib. Kericuhan mulai terjadi saat beberapa perwakilan parpol tak puas dengan hasil pemilu.

Unit Provos dan Pamobvit yang mengamankan ruang sidang langsung menangkap orang yang dianggap sebagai provokator. Tiga orang dibawa ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil tahanan unit Reskrim. Para pimpinan KPU juga diungsikan ke tempat yang aman.

Puluhan massa pendukung peserta pemilu yang sudah berada di depan Gedung KPU juga ikut memperkeruh situasi. Kendati demikian, kedatangan mereka sudah dihadang oleh unit Sabhara yang sudah membentuk pagar betis.

Rikwanto mengatakan, simulasi kali ini berbeda dengan simulasi sebelumnya yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu. Kali ini, titik kericuhan hanya dipusatkan di ruang sidang. Simulasi di jalanan seperti di depan Gedung Bawaslu takkan dilakukan pada simulasi-simulasi selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film l

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film l

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com