Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Flu Burung, Polri Periksa Yulianis di KPK

Kompas.com - 07/02/2014, 22:22 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan vaksin flu burung di Kementerian Kesehatan, Jumat (7/2/2014). Namun, pemeriksaan Yulianis dilakukan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta.

"Iya, diperiksa di KPK, kasus flu burung," kata Yulianis melalui pesan singkat, Jumat.

Juru Bicara KPK Johan Budi saat dikonfirmasi menjelaskan, pemeriksaan dilakukan di KPK karena Yulianis masih dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, ia merupakan salah satu saksi kunci kasus yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

"Kasusnya di Bareskrim, KPK hanya memfasilitasi tempat saja," kata Johan.

Yulianis mengatakan, ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Tunggul P Sihombing yang dalam proyek itu merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Saat kasus itu bergulir, Tunggul merupakan salah satu pejabat di Ditjen Pengendalian Penyakit dan Pengerahan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan.

Dalam pemeriksaannya kali ini, Yulianis juga mengaku banyak ditanyai penyidik mengenai keterlibatan PT Anugerah Nusantara (anak perusahaan Permai Grup).

"Pertanyaan seputar flu burung saja. Tapi masih mengenai (PT) Anugerah-nya. Saksi untuk tersangka Tunggul Sihombing," ujar mantan anak buah Nazaruddin itu.

Yulianis menambahkan, pemeriksaannya belum selesai pada hari ini, sehingga akan dilanjutkan pada Selasa (11/2/2014) pekan depan.

Seperti diberitakan, diduga terdapat lebih dari tiga vendor yang menyuplai barang ke PT Anugerah Nusantara (PT AN). PT AN merupakan pemenang tender proyek pekerjaan pengadaan peralatan pembangunan fasilitas produksi riset dan ahli teknologi produksi vaksin flu burung di Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan RI tahun 2008-2010.

PT AN milik Nazaruddin itu diduga terlibat dalam penggelembungan harga pengadaan alat tersebut senilai Rp 300 miliar. Sementara nilai proyek diketahui sebesar Rp 718,8 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com