Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Capres PKB, Muhaimin Minta JK, Mahfud, dan Rhoma untuk "Suit"

Kompas.com - 03/02/2014, 16:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki tiga bakal calon presiden 2014, yaitu Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PKB Muhaimin Iskandar berseloroh mengenai cara yang akan ditempuh partainya untuk menentukan pilihan capres.

"Tiga-tiganya kan terlibat. Jadi, silakan pakai ping suit juga," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Pernyataan Muhaimin ini membuat sejumlah wartawan serta jajaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tertawa. Muhaimin langsung buru-buru menjelaskan lagi bahwa pihaknya akan mempertimbangkan survei elektabilitas dan hasil rapat partai untuk menentukan satu kandidat calon presiden.

Menurut Muhaimin, saat ini ketiga bakal capres itu akan terus dilibatkan dalam setiap kegiatan PKB. Ia tak ambil pusing dengan kritik terhadap partainya yang dianggap hanya memanfaatkan Mahfud, JK, dan Rhoma untuk meningkatkan elektabilitas partai.

"Semua partai pasti punya cara merekrut pimpinan negara. Tapi yang penting semua capres PKB sampai akhir akan dilibatkan sehingga semua tahu titik-titiknya," ujar Muhaimin.

Seperti diberitakan, Mahfud MD, JK, dan Rhoma Irama sudah melakukan deklarasi sebagai bakal capres PKB. Masing-masing mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari partai berbasis Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

JK mendapatkan dukungan dari 25 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB. Deklarasi JK sebagai bakal capres PKB dilakukan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (30/1/2014).

Sementara itu, Mahfud memiliki basis dukungan di kalangan kiai NU. Saat mendeklarasikan diri tahun lalu, puluhan kiai NU berada di barisan pendukung Mahfud. Sementara Rhoma Irama sudah mulai gencar berkeliling Indonesia untuk bertemu dengan kader PKB bersama Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com