Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desak Usut Airin, Pengunjuk Rasa Bawa Obat Kuat untuk KPK

Kompas.com - 03/02/2014, 14:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok orang yang mengatasnamakan Banten Crisis Center (BCC) menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (3/2/2014). Mereka mendesak KPK mengusut dugaan keterlibatan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Tangsel yang menjerat suami Airin, Tubagus Chaeri Wardana.

"Periksa lagi Airin sebagai penanggung jawab Kota Tangsel," kata koordinator aksi, Ichya Halimudin, melalui pengeras suara, di depan Gedung KPK.

Dalam aksinya, sekelompok orang ini membawakan KPK tiruan botol raksasa yang terbuat dari gabus. Botol tiruan yang diberi warna-warna cerah tersebut dinamakan sebagai obat kuat. Menurut Ichya, botol ini merupakan simbol obat kuat untuk KPK agar tetap kuat mengusut dugaan korupsi di Banten dan Tangsel.

"Kami berikan pil kuat dan jamu warisan leluhur Cap Dinasti. Ini bisa meningkatkan stamina, energi, dan tidak letoy memeriksa dan menangkap koruptor yang ada di Tangsel, termasuk Airin," katanya.

Tampak gambar wajah Ketua KPK Abraham Samad di bagian depan botol tersebut. Botol itu bertuliskan "Obat Kuat, Macho, dan Tahan Lama", produksi Banten Crisis Center. Tertera pula logo halal di bagian depan botol.

Sementara, bagian belakang botol memuat foto Airin dengan tulisan "Kelakuanmu Tak Semanis Wajahmu". Selain itu, di bagian bawah wajah Airin dituliskan hastag #AirinTersangkaMundur.

Menurut Ichya, pihaknya juga mendesak Airin mundur dari jabatan Wali Kota Tangsel jika ditetapkan KPK sebagai tersangka. Dia juga meminta KPK langsung menahan Airin jika adik ipar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu terbukti melangggar hukum.

"KPK tidak perlu menunggu waktu jika menetapkan Airin sebagai tersangka, maka langsung ditahan," ucap Ichya.

Selain membawakan KPK botol yang dinamai obat kuat, para pengunjuk rasa membawa spanduk dan poster yang berisi desakan bagi KPK untuk memproses hukum Airin. Adapun Airin pernah diperiksa KPK sebagai saksi bagi suaminya, Tubagus Chaeri Wardana. KPK menetapkan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan sebagai tersangka atas empat perbuatan korupsi, yakni dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, dugaan korupsi alkes Tangsel dan alkes Banten, serta dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com