Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Century Jadi Panggung Pencitraan DPR Jelang Pemilu

Kompas.com - 06/12/2013, 18:38 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala DPP Partai Nasdem Akbar Faizal menilai pemanggilan Wakil Presiden Boediono oleh Tim Pengawas Century merupakan upaya pencitraan partai-partai politik menjelang pemilu 2014. Ia berharap DPR tidak lagi memperpanjang kasus Bank Century dengan memanggil Boediono.

"Kalau dipanggil, mau ditanya apa lagi? Yang harus dilakukan adalah DPR segera menindaklanjuti kasus ini untuk dibawa ke MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Akbar di Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Akbar yang juga menjadi inisiator pansus hak angket Bank Century pada tahun 2010 tersebut mengatakan pansus sudah menjatuhkan vonis bahwa pemerintah salah memberikan dana talangan (bail out) kepada Bank Century. Saat itu, katanya, ada tiga fraksi di DPR, yakni Demokrat, PAN, dan PKB yang memilih opsi A yang mengatakan bahwa pemerintah tidak bersalah.

Sementara, enam fraksi lainnya, yaitu PDI-P, Golkar, PKS, PPP, Hanura dan Gerindra memilih opsi C yang mengatakan bahwa bahwa pemerintah bersalah. "Pada saat itu, saya, Akbar Faizal menjadi satu-satunya orang yang meminta DPR melakukan hak menyatakan pendapat, karena menurut saya, hal itu adalah langkah yang paling tepat dilakukan DPR," ucapnya.

Akbar mengaku saat itu dirinya sudah siap dengan apapun keputusan MK terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) kepada Bank Century, termasuk apabila MK menolaknya. Kendati demikian, keputusan DPR yang memilih opsi C membuat kasus ini dilimpahkan kepada tiga institusi penegak hukum, yaitu KPK untuk kasus pemberian FPJP, kejaksaan untuk terkait pencucian uang, dan kepolisian untuk kejahatan perbankan.

Ia menambahkan secara aturan, pemanggilan Boediono memang menjadi hak bagi DPR. Tapi, baginya secara pribadi, Boediono yang saat itu menjadi Gubernur BI sudah jelas menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam pemberian FPJP. Ia juga mengatakan, penahanan Deputi Gubernur BI, Budi Mulya, jelas bahwa kasus ini mengarah kepada Boediono.

"Pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang mengatakan bahwa ada indikasi bail out untuk pemilu oleh salah satu partai. Itu sudah menujukkan langkah maju," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PKS Sebut Jokowi Titip Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Yang Ngomong Sakit Jiwa

Sekjen PKS Sebut Jokowi Titip Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Yang Ngomong Sakit Jiwa

Nasional
Kaesang Dinilai Berpeluang Menang di Pilkada Jateng, Pengamat: Kalau di Jakarta Masuk Kolam Hiu

Kaesang Dinilai Berpeluang Menang di Pilkada Jateng, Pengamat: Kalau di Jakarta Masuk Kolam Hiu

Nasional
Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

Nasional
Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com