Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Kecil di 2014, PKS Mesti Lakukan Terobosan Radikal

Kompas.com - 01/12/2013, 18:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan terobosan yang radikal untuk mendulang hasil positif di Pemilihan Umum 2014. Menurut Burhanudin, peluang PKS di tahun depan sangat kecil meski partai tersebut menggulirkan Pemilihan Raya (Pemira) untuk memikat perhatian masyarakat.

Burhanudin menjelaskan, kecilnya peluang PKS di 2014 disebabkan oleh kasus pidana yang menjerat elitenya seperti mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Di luar itu, nama-nama yang dimunculkan PKS sebagai kandidat calon presiden juga tergolong wajah lama yang dianggapnya kurang menjanjikan.

"Karena itu, terobosan radikal harus dilakukan oleh PKS," kata Burhanudin di Kantor Indikator Politik, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Burhanudin menambahkan, salah satu cara yang dirasa ampuh untuk mendongkrak elektabilitas PKS adalah dengan keberanian memunculkan nama-nama baru untuk ditawarkan kepada publik sebagai bakal capres. Dengan catatan, figur-figur baru tersebut harus memiliki kredibilitas dan tidak pernah tersangkut masalah hukum.

Nama tokoh PKS yang muncul saat ini, kata Burhanudin, tak akan membuat publik tergerak memberikan suaranya untuk PKS. Ia memberi contoh Presiden PKS Anis Matta yang pernah disebut dalam sidang kasus dugaan suap kuota impor daging sapi dan Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang elektabilitasnya rendah serta kalah telak dari Joko Widodo di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Secara politik, mungkin ada sebagian masyarakat memberikan stempel, stigma pada elite lama itu. Jadi harus ada perubahan. Pemira hanya konsolidasi internal saja," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemira akan diikuti oleh kader-kader internal yang diusulkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) kepada Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK) yang mendapat mandat menyelenggarakan Pemira. Dari hasil Pemira yang digelar 29-30 November 2013 lalu, akan ada 3-5 nama yang diajukan ke Majelis Syuro PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com