Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul dan Hidayat Nur Wahid Diusulkan Jadi Capres

Kompas.com - 11/11/2013, 16:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dua mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni Tifatul Sembiring dan Hidayat Nur Wahid, juga masuk dalam bursa calon presiden dari PKS. Kedua orang itu diusulkan oleh kader-kader PKS di daerah.

"Ada usulan, tapi biasa-biasa saja sebenarnya. Ada yang usul agar Dr Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring," ujar anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, saat dihubungi Senin (11/11/2013).

Hidayat Nur Wahid kini masih aktif menjadi anggota Komisi VIII DPR RI. Di PKS, dia adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat. Hidayat juga pernah menjadi Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat tahun 2004-2009 dan mantan calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012. Sementara itu, saat ini Tifatul adalah anggota Majelis Syuro PKS yang masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid.

Selain dua nama itu, Refrizal mengatakan, usulan nama lainnya yang masuk ialah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang juga kader PKS. Sementara untuk posisi calon wakil presiden, Refrizal mengatakan, ada peluang PKS mendukung calon eksternal.

"Saat ini belum ada keputusannya. Kami kaji lihat nanti mendalam dan matang," tutur Refrizal.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq menuturkan usulan daerah memunculkan nama Anis Matta, Untung Wahyono, dan Surahman Hidayat sebagai kandidat capres. Selain itu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho juga diajukan diusulkan.

Dukungan melorot

Meski sudah berbicara soal kandidat capres, hasil survei berbagai lembaga survei menunjukkan dukungan publik terhadap PKS melorot drastis setelah muncul kasus dugaan korupsi impor daging sapi yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Presiden baru PKS Anis Matta langung merapatkan barisan dengan melakukan safari politik keliling Indonesia.

Namun, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia terbaru pada Oktober 2013, posisi PKS belum juga beranjak naik. Partai ini masih berada di posisi kedelapan dengan tingkat dukungan hanya 4,4 persen. Angka itu masih kalah dengan partai berbasis massa Islam lain, seperti Partai Amanat Nasional (5,2 persen), Partai Persatuan Pembangunan (4,6 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (4,6 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com