JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung terus mengamati elektabilitas Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Pilpres 2014. Akbar mengatakan, elektabilitas Ical bukan tidak mungkin menjadi sorotan utama dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar nanti.
Akbar mengatakan, dalam Rapimnas Golkar yang rencananya digelar November ini di Jakarta, memang tak ada agenda khusus untuk mengevaluasi pencapresan Ical. Namun, dalam Rapimnas tersebut, akan ada evaluasi mengenai kinerja partai dalam menyukseskan amanat dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar, yaitu kaderisasi, memperjuangkan aspirasi rakyat, dan pemenangan dalam pemilihan umum.
"Apakah sudah sukses? Apakah kita sudah siapkan strategi dan rencana yang tepat?" kata Akbar seusai menjadi pembicara dalam diskusi politik di Kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia di Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013).
Akbar menambahkan, elektabilitas Golkar jelang 2014 juga harus terus diamati. Pasalnya, dalam pengamatan Akbar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, posisi Golkar terus bersaing ketat dengan PDI Perjuangan sebagai partai yang paling potensial memenangkan Pileg 2014.
"Otomatis soal pencapresan, apakah sosialisasi selama ini melalui media, misalnya di media TV One, apakah sudah menunjukkan kenaikan elektabilitas yang signifikan atau tidak? Semua tentu perlu dievaluasi," kata politisi senior Golkar itu.
Seperti diketahui, Ical semakin gencar mengampanyekan diri sebagai capres 2014. Selain roadshow ke daerah, Ical juga muncul dalam iklan yang sering ditampilkan di stasiun televisi miliknya.
Golkar akan kembali menggelar Rapimnas pada pekan terakhir November 2013. Forum ini akan membahas isu-isu politik terkini sekaligus mengevaluasi program internal Golkar. Selain itu, Rapimnas Golkar juga akan membahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Ical pada Pilpres 2014.
Peserta Rapimnas dipersilakan mengusulkan sejumlah nama yang dianggap layak menjadi calon wakil presiden Golkar meski keputusan finalnya tetap menjadi wewenang Ical. Namun, pencapresan Golkar tentu melihat hasil Pileg 2014 lantaran ada ambang batas pengusungan pasangan capres-cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.