Ryaas mengatakan hal itu dalam diskusi Mencari Sosok Ideal Pemimpin Bangsa: Jalan Panjang Menuju Pilpres 2014 di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Minggu (3/11/2013). "Pada 2004 itu, kebanyakan memilih Presiden SBY karena ganteng. Ini fakta, bukan cerita, atau pilkada milih yang ganteng dan cantik, padahal enggak menyelesaikan masalah," kata Ryaas.
Pada Pemilu 2004, saingan kuat SBY adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ryaas menceritakan, dia kemudian mengetahui SBY ketika itu disukai media sehingga bisa unggul dari Megawati. Karena itu, lanjut Ryaas, media dapat menjadi penentu siapa yang menjadi presiden. "SBY terpilih karena media. Media yang menjadikan dia presiden," ujarnya.
Menurut dia, sosok ideal presiden adalah yang mengetahui permasalahan bangsa dan berupaya menyelesaikannya. Rakyat pun seharusnya memilih dengan penilaian obyektif. "Jadi presiden itu kan bukan hanya duduk, pidato, tapi tahu apa masalah besar yang kita hadapi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.