Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subur: Diskusi di PPI Bukan Pertemuan Politik

Kompas.com - 21/10/2013, 21:06 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu pendiri Partai Demokrat, Subur Budhisantoso, menegaskan bahwa Persatuan Pergerakan Indonesia (PPI) mengundang dirinya sebagai narasumber tidak dalam kapasitasnya sebagai mantan Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya diundang sebagai ahli antropologi. Jadi bukan pertemuan politik, melainkan akademik. Kalau ada yang mengait-ngaitkannya dengan politik, itu hak mereka," tuturnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Subur menjelaskan bahwa dia diminta berbicara sesuai dengan tema diskusi yang digelar ormas yang didirikan Anas Urbaningrum itu. Dengan kata lain, tidak ada pembicaraan selain tema yang dibicarakan, yaitu tentang dinasti dan meritokrasi politik.

Ketua Umum Partai Demokrat periode pertama tersebut mengaku diundang secara langsung oleh Anas Urbaningrum melalui Blackberry Messenger (BBM). Kendati demikian, Subur mengaku tidak mengonfirmasi bahwa dia akan datang ke acara tersebut.

"Baik panitia PPI maupun Sri (Mulyono), saya tidak ada komunikasi," katanya.

Subur menjelaskan bahwa ajudannya baru membuka pesan BBM dari Anas tersebut pada hari Jumat. Ia mengaku jarang membuka telepon seluler yang berisi undangan dari PPI itu karena telepon itu digunakan pada saat dia masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya mendapat undangan memang dari PPI, dan itu benar ada undangan dari PPI, tapi di BB saya. Tapi ternyata undangan itu hari ini juga (Jumat)," ujarnya.

Saat dikonfirmasi soal kapan pesan BBM dari Anas dikirim, ajudan Subur, Hadianto Sanjaya, mengaku tidak tahu. Ia hanya mengatakan pesan tersebut dibuka oleh ajudannya pada Jumat siang sebelum dia berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendanaan Kunjungan Paus ke Indonesia Ditanggung Bersama, Bukan Hanya Satu Dua Orang

Pendanaan Kunjungan Paus ke Indonesia Ditanggung Bersama, Bukan Hanya Satu Dua Orang

Nasional
Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China

Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China

Nasional
ICW Sebut KPK Berencana Pulangkan Pejabat yang Bikin Kasus Macet ke Instansi Asal, tapi Gagal

ICW Sebut KPK Berencana Pulangkan Pejabat yang Bikin Kasus Macet ke Instansi Asal, tapi Gagal

Nasional
Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Nasional
Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Nasional
Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Nasional
Wilayah Udara IKN Akan Di-'cover' Radar GCI Buatan Perancis

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

Nasional
ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

Nasional
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com