Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi: Luthfi Hasan Tentukan Pembeli Rumah di Condet

Kompas.com - 17/10/2013, 21:24 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi Tanu Margono mengatakan bahwa terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang Luthfi Hasan Ishaaq menentukan pembeli rumah mewah, kluster di RT 003 RW 009, Jalan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Rumah itu menjadi kompleks khusus para petinggi PKS.

"Saya mendengar dari Zaky seperti itu. Pak Luthfi yang memilih pembeli yang bonafide," kata Tanu saat bersaksi dalam sidang Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Ahmad Zaky adalah sekretaris pribadi Luthfi. Zaky yang mengurus pembelian rumah itu. Zaky kemudian mengajukan nama para pembeli itu ke Bank Muamalat untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah Syariah. Pembeli tanah itu di antaranya Budiyanto, anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini, Zaky, dan Luthfi.

Ketiganya membeli masih-masing satu blok, sementara Luthfi dua blok. Masing-masing rumah seharga sekitar Rp 1-1,9 miliar. Menurut Tanu, penentuan pembeli itu melihat penghasilannya di luar gaji sebagai anggota DPR.

"Kalau hanya gaji dari DPR saja enggak bisa. Misalnya Pak Jazuli, ada bisnis kelapa sawit," kata mantan anggota TNI ini.

Tanu mengaku menjual tanah seluas 2.162 meter persegi itu karena butuh uang untuk pernikahan anaknya. Dia kemudian mengenal Zaky melalui anggota Majelis Syuro PKS Suripto.

"Saya dikenalkan Pak Suripto, lalu saya katakan saya butuh uang untuk nikahkan anak saya," terang Tanu.

Terkait rumah ini, KPK pernah memeriksa anggota Komisi VIII DPR asal Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, sebagai saksi. Seusai diperiksa saat itu, Jazuli mengaku pernah ditawari lahan itu oleh Zaky. Namun, saat itu, Jazuli mengaku tidak berminat atas tawaran lahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com