Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPT: Aksi Penembakan Polisi Didalangi Kelompok Mujahidin

Kompas.com - 26/09/2013, 15:07 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPN) Irjen (Purn) H. Ansya’ad Mbai mengungkapkan, insiden penembakan terhadap sejumlah anggota Polri beberapa waktu lalu didalangi oleh jaringan kelompok Mujahidin.

“Para pelakunya merupakan kelompok mujahidin Indonesia barat yang selama ini berkolaborasi dengan kelompok mujahidin di Indonesia timur,” kata Mbai kepada wartawan di Ambon, Kamis (26/9/2013).

Menurut Mbai, dari lima kasus penembakan terhadap anggota Polri, tiga diantaranya dilakukan oleh kelompok teroris, dan saat ini identitas mereka telah dikantongi oleh polisi. Tidak semua penembakan anggota Polri dilakukan kelompok teroris. "Tiga kasus penembakan dilakukan kelompok teroris dan saat ini identiasnya telah dikantongi,” ujarnya.

Menurut Mbai, kelompok teroris ini menembaki polisi karena menganggap anggota polisi sebagai musuh. Polisi dianggap oleh kelompok teroris sebagai penghalang tujuan mereka selama ini.

Diungkapkan Mbai, pola aksi terorisme akhir-akhir ini mulai bergeser, sebelumnya aksi terorisme selalu difokuskan pada sasaran tertentu, namun saat ini sasarannya pada simbol simbol Negara.

Menurut Mbai, penembakan anggota Polri menjadi salah satu bukti jika tujuan dan target teroris saat ini sangat tidak jelas. “Dan mereka sengaja menembaki polisi untuk membuat polisi tidak aktif menjalankan tugasnya,” ujar Mbai.

Mbai pun meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak memberikan ruang kepada terorisme. ”Warga harus bersatu untuk melawan teroris, jangan sampai memberi ruang sedikit pun kepada mereka,” ungkap Mbai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com