Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Jokowi Capres Muncul dari Internal PDI-P

Kompas.com - 06/09/2013, 22:07 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Melesatnya elektabilitas Joko Widodo di berbagai hasil survei pencalonan presiden ternyata tak membuat PDI Perjuangan tergesa-gesa mengusungnya menjadi capres 2014. Dorongan untuk Jokowi maju memang kuat, tetapi ada juga yang memiliki pandangan berseberangan.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi merupakan salah satu kader yang kurang setuju bila Jokowi maju di pemilihan umum presiden (pilpres) tahun depan. Alasannya, Jokowi diminta fokus membenahi Jakarta sampai masa jabatannya selesai.

"Secara pribadi, selesaikan dulu masalah Jakarta. Kalau Jakarta selesai, ya baru boleh. Pembenahan Jakarta harus ditanggulangi dengan baik, belum semua selesai," kata Edi di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Meski demikian, Edi akan mendukung keputusan yang diambil oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sesuai hasil kongres, penentuan capres PDI Perjuangan merupakan hak prerogatif ketua umum partai. "Kami sebagai anak buah mengembalikan ke Ketum. Kalau Ketum bilang si A atau B atau C, kita siap dukung," ujarnya.

Hingga kini, Megawati memang belum menentukan capres PDI Perjuangan. Ia memilih menunggu waktu tepat, misalnya setelah pemilihan legislatif bergulir. Dalam Rakernas hari ini, nama Jokowi berkali-kali disebut dalam pidato politik yang disampaikan Megawati. Megawati juga memuji Jokowi sebagai kader potensial dan memiliki getaran seperti mantan Presiden RI Soekarno. Sejumlah pihak menilai ini sebagai sinyal khusus dari Megawati untuk mengusung Jokowi pada pilpres tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com