Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan PDI-P Belum Tetapkan Capres

Kompas.com - 05/09/2013, 21:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Semakin dekatnya waktu pemilihan umum presiden (pilpres) membuat semua partai politik bersiap diri untuk menghadapinya. Sejumlah partai telah terang-terangan menetapkan calon presidennya (capres). Namun, hal itu berbeda dengan PDI Perjuangan yang masih belum mengambil keputusan terkait figur yang akan diusungnya sebagai capres. Kenapa? 

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjelaskan, pihaknya menunda waktu penentuan capres karena disebabkan oleh sejumlah hal. Salah satu hal yang paling mendasari penundaan itu adalah karena dinamika politik nasional yang masih dan akan terus menggeliat dan serba tak bisa ditebak.

"Kita punya cara masing-masing. Jadi, PDI-P tak ingin tergopoh-gopoh atau ikut-ikutan mengusung satu nama. Kita lihat suasana politik hari ini," kata Puan di sela-sela acara geladi bersih Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, di Ancol, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, dinamika politik saat ini dapat sewaktu-waktu berubah, bahkan dalam hitungan jam ataupun hari. Menurutnya, di waktu sekitar sembilan bulan menuju pilpres, masih sangat mungkin terjadi banyak perubahan.

Hal itu dilontarkan Puan menyikapi tingginya elektabilitas salah satu kader PDI Perjuangan yang kini memimpin DKI Jakarta, Joko Widodo. Meski memiliki elektabilitas di atas tokoh nasional lainnya sebagai capres, menurut Puan, partainya harus memiliki perhitungan matang untuk menentukan figur terbaik sebagai capres mendatang, termasuk fokus pada perolehan suara di pemilu legislatif.

"Pengalaman dari (Pilpres) 2009 itu jadi pertimbangan. Kami pernah menang, dan kami pernah kalah, memutuskan hal strategis memerlukan pertimbangan yang matang," tandasnya.

Ia melanjutkan, setelah mengantongi nama capres, baru kemudian akan ditentukan calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampinginya. Baginya, capres dan cawapres merupakan satu paket dan harus dipastikan mampu bekerja bersama dan saling melengkapi.

"Capres dan cawapres harus bergandeng tangan. Tapi, kan tidak mungkin bicara cawapres kalau kita belum pastikan capresnya," ujar Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com