Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jajaki Kemungkinan Penembakan Polisi Terkait Terduga Teroris

Kompas.com - 21/08/2013, 23:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menjajaki kemungkinan adanya kaitan antara kasus penembakan polisi dan sejumlah terduga teroris yang ditangkap di sejumlah tempat, belum lama ini. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, salah satu bentuk penyelidikan adalah melakukan uji balistik terhadap peluru yang disita dari para terduga teroris saat penangkapan.

Namun, ketika ditanya ditanya hal apa yang membuat polisi menjajaki kemungkinan tersebut, Ronny mengatakan, "Mudah-mudahan segera terungkap dan ada kaiatannya."

Seorang terduga teroris, Iswahyudi, ditangkap di Bekasi pada Selasa (20/8/2013). Dari Iswahyudi, polisi menyita epucuk senjata api jenis Browning, 70 butir peluru kaliber 9 milimeter, tiga magasin, dan satu unit laptop.

Terduga teroris lain, IK alias RAM alias IB ditangkap di rumahnya, di Jalan Masjid Nomor 25, Cipayung, Jakarta Timur. Dari IB, polisi menyita dua pucuk senjata api jenis Barreta Makarov kaliber 32 dan Walter PPK 765 kaliber 35, dua pucuk air soft gun jenis pistol, peluru kaliber 22 sebanyak 43 butir, peluru kaliber 32 sebanyak 53 butir, peluru kaliber 32 jenis Colt sebanyak 2 butir, dan peluru hampa kaliber 32 sebanyak 8 butir.

Sebelum penangkapan itu, dua orang polisi, yaitu Aipda Kus Hendratna dan Bripka Maulana, ditembak sehingga tewas oleh orang tak dikenal, di Pondok Aren, Jumat (16/8/2013). Pelaku penembakan berjumlah dua orang.

Dalam penyelidikan di tempat kejadian penembakan, polisi menemukan selongsong peluru kaliber 9,9 milimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com