Seperti diketahui, Timur dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono juga satu angkatan, yakni 1978. Akankah kapolri baru juga diisi angkatan 81?
"Memang ada kecenderungan itu," ujar Bambang.
Bambang sendiri tidak setuju jika pemilihan calon kapolri berdasarkan pertimbangan angkatan. Menurut dia, tidak masalah jika ada yunior atau angkatan setelah 1981, seperti 1982 hingga 1984, yang malah lebih baik kualitasnya dibanding senior di Akpol.
Mereka yang berada di angkatan 1981 ialah Sutarman dan Tubagus Anis, dan Saud Usman Nasution. Kemudian, para nama calon kali ini juga diisi para mantan ajudan Presiden RI. Mereka ialah Sutarman yang pernah menjadi ajudan Presiden RI pada masa pimpinan Abdurrahman Wahid alias Gusdur. Selain itu, ada Budi Gunawan pada masa Megawati Soekarnoputri dan Putut Eko pada masa pimpinan SBY periode 2004-2009.
Entah siapa nantinya nama calon yang akan dikirim Presiden ke DPR RI. Bisa saja di luar nama-nama yang kini beredar. Presiden diminta mengirim lebih dari satu nama calon. Pasalnya pemilihan calon kapolri oleh Presiden akan lebih banyak pada pertimbangan politis.
"Ya, pertimbangan lebih bersifat politis, tidak mencari sosok yang memiliki kepemimpinan yang benar-benar berkualitas. Pertimbangan politik itu bagaimana loyalitas kepada pemerintah, mau mendukung pemerintahan. Kita negara demokrasi, tapi syarat berdemokrasi di Indonesia belum tertata dengan benar,” kata Bambang.
Adanya borok oknum aparat berbaju coklat itu sudah bukan rahasia publik lagi. Berharap, posisi kapolri nantinya diisi seorang jenderal yang jujur, bersih, tegas, dan berani melakukan perubahan di Korps Bhayangkara itu sesuai makna dalam Tri Brata Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.