Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menebak Pengganti Jenderal Timur Pradopo

Kompas.com - 12/08/2013, 11:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kursi Tri Brata I (TB I), sebutan untuk Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), akan segera ditinggalkan Jenderal Timur Pradopo jika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menggantinya tahun ini sebelum Timur resmi pensiun pada bulan Januari 2014. April lalu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha pernah mengatakan bahwa Presiden berencana mengganti Timur sekitar bulan Agustus atau September 2013.

Mendengar rencana Presiden itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) langsung menggodok sejumlah nama yang dinilai berpotensi menjadi calon kapolri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI, Kompolnas berwenang memberikan saran dan pertimbangan calon kapolri kepada Presiden.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo (kiri) didampingi Irwasum Polri, Komjen Fajar Prihantoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/6/2012). Rapat membahas berbagai persoalan aktual salah satunya kerusuhan di Jayapura, Papua.

Kompolnas mengaku telah melakukan penelusuran rekam jejak hingga akhirnya jatuh kepada sebelas nama, baik jenderal bintang tiga maupun bintang dua. Sebelas nama itu adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Putut Eko Bayu Seno, Kadiv TI Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Wakabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Saud Usman Nasution, Kakorlantas Polri Irjen Pudji Hartanto, dan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi.

Adapun syarat menjadi calon kapolri ialah berpangkat komjen dan pernah menjabat sebagai kapolda. Mereka yang masih berpangkat irjen harus menduduki posisi jenderal bintang tiga terlebih dahulu.

Sejumlah nama itu nantinya akan disaring kembali untuk kemudian diserahkan kepada Presiden. Kompolnas akan merundingkan nama yang diserahkan ke Presiden setelah melakukan rapat dengan Ketua Kompolnas Djoko Suyanto yang juga Menteri Politik Hukum dan HAM.

"Kami bertemu Ketua Kompolnas lebih dulu, kemudian serahkan ke Presiden," kata anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2013).

Mendekati rencana Presiden itu, Kompolnas bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil para calon untuk melapor harta kekayaannya. Ada sembilan nama yang sudah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK pada akhir Juli. Sementara itu, Pudji dan Anton Setiadi belum melakukannya.

SURYA/SUGIHARTO Badrodin Haiti

Kabaharkam, batu loncatan

Persaingan menduduki kursi kapolri kini makin terlihat setelah Komisaris Jenderal (Purn) Nanan Sukarna resmi meninggalkan jabatan Wakil Kepala Kepolisian RI karena pensiun. Komjen Oegroseno hari ini sudah resmi meninggalkan jabatan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri untuk menduduki posisi Wakapolri. Adapun pengganti Oegroseno rencananya akan diisi oleh Irjen (Pol) Badrodin.

Dengan demikian, perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal akan bertambah setelah nantinya Badrodin resmi dilantik menjadi Kabaharkam. Posisi Kabaharkam "dipercaya" bisa menjadi batu loncatan Badarodin menuju kursi Tri Brata I.

Jika Badrodin yang naik menjadi kapolri, prosesnya persis sama dengan jalan karier Timur. Pada tahun 2010 lalu, tak banyak yang menyangka Presiden akan memilih Timur. Saat itu, Timur baru saja menjabat Kabaharkam lalu kemudian dilantik Presiden menjadi Kapolri pada 22 Oktober 2010 lalu.

"Badrodin memungkinkan jadi kapolri. Kalau tidak ada jabatan bintang tiga yang akan kosong lagi dan Presiden jadi mengganti kapolri tahun ini, maka tertutup peluang untuk bintang dua yang lain," ujar pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, saat dihubungi.

Badrodin merupakan alumnus terbaik Akademi Kepolisian angkatan 1982 dan meraih Adhi Makayasa. Pria kelahiran Jember 24 Juli 1958 itu pernah menjabat Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Sumatera Utara.

TRIBUN/DANY PERMANA Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo (kiri), memimpin serah terima jabatan Kapolda Metro Jaya dari Irjen (Pol), Untung S Rajab (tengah), ke Irjen (Pol) Putut Bayuseno (kanan), di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/10/2012). Selain Kapolda Metro Jaya, Kapolri juga melantik Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Sulawesi Tenggara.

Siapa berpeluang besar?

Persaingan bintang kali ini juga diisi oleh para lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1981. Angkatan 1981 dinilai berpeluang besar mengingat Presiden telah memilih Jenderal TNI Moeldoko sebagai Kepala Staf Angkatan Darat TNI yang juga angkatan 1981 di Akademi Militer. Moeldoko saat ini juga disebut-sebut akan menempati posisi Panglima TNI.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com