Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Lingkar Kutub Utara

Kompas.com - 27/07/2013, 09:42 WIB

Solusi

Seiring menghilangnya sebagian waktu shalat dan puasa secara aktual, sementara, di sisi lain,  lima waktu shalat (dan juga puasa) harus tetap tersedia sepanjang hari, maka pendekatan bagi kawasan lingkar kutub utara sedikit berbeda dibanding kawasan subtropis. Keputusan bersama Komisi Fatwa MWL (Moslem World League) dan ICOP (International Crescent Observation Project) tak bisa diberlakukan di sini mengingat panjang malam Murmansk tak terdefinisi akibat tiadanya Matahari terbit/terbenam pada periode malam/siang kutub.

Pendekatan yang lebih disarankan mayoritas cendekiawan Muslim adalah mengacu kepada titik lain yang masih segaris bujur, namun lebih ke selatan dibanding kawasan lingkar kutub utara, di mana pada titik lain itu waktu shalat aktualnya masih terdefinisi.

Sementara, cendekiawan Muslim lainnya lebih menyarankan untuk langsung mengacu kepada waktu shalat di kotasuci Makkah, namun ini merupakan pendapat minoritas.

Dengan mengacu pendapat mayoritas, maka selama bulan suci Ramadhan 1434 H kali ini, waktu shalat dan puasa di kota Murmansk tak lagi menggunakan posisi garis lintangnya sendiri, melainkan menggunakan garis lintang lain yang jauh di selatan keluar dari batas lingkar kutub utara. Misalnya garis lintang 58 LU, yang terletak 1.210 km di sebelah selatan Murmansk.

Dengan cara demikian, waktu shalat di Murmansk menjadi terdefinisi meski durasi berpuasanya cukup panjang yakni antara 17 hingga 19 jam atau hampir sama dengan situasi kota Liverpool (Inggris).

Seiring gerak semu tahunan Matahari, seluruh kawasan lingkar kutub utara dan sub tropis belahan Bumi utara takkan selalu mengalami puasa Ramadhan yang berdurasi cukup panjang seperti kali ini. Jika bulan suci Ramadhan bertepatan dengan bulan Desember dalam kalender Masehi (Tarikh Umum), seperti terjadi pada 1420 H (2000) lalu dan bakal berulang kembali pada 1452 H (2031) mendatang, maka seluruh kawasan lingkar kutub utara dan sub tropis belahan Bumi utara akan mengalami puasa Ramadhan yang durasinya cukup pendek.

Bagi Murmansk, hari-hari puasa Ramadhan 1452 H akan dijalani dengan durasi puasa setiap harinya hanya antara 9 hingga 10 jam, persis seperti yang dialami Auckland (Selandia Baru) pada Ramadhan 1434 H ini.

* Muh Ma'rufin Sudibyo, Koordinator Riset Jejaring Rukyatul Hilal Indonesia & Ketua Tim Ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah Kebumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com