Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Taufiq Kiemas: Berseri di Bawah Pohon Sukun

Kompas.com - 09/06/2013, 08:20 WIB
Wisnu Nugroho,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengenakan kemeja tenun warna merah lengan panjang dengan kancing atas dibuka tiga, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas berseri-seri wajahnya. Di bawah pohon sukun yang teduh dan dari pokok batangnya bercabang lima, Taufiq bercengkerama dengan rekan-rekannya.

Tidak hanya bercengkerama di samping patung Bung Karno muda yang merenung saat dalam pengasingan (1934-1938), yang baru saja diresmikan bersama Wakil Presiden Boediono, Taufiq juga bersedia difoto. Tidak hanya bersama dan oleh sesama anggota MPR, sejumlah warga yang berbaur juga dilayani berfoto bersama. Karena lelah, kursi warna merah dipakainya duduk. Kipas tangan dikibas-kibaskan, sementara warga bergantian minta foto bersama.

Karena asyik bercengkerama di samping Bung Karno di bawah pohon sukun yang mulai berbuah di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Taufiq tidak melanjutkan kunjungan peresmian Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Kampung Ambugaga, Ende.

Taufiq dan rombongan anggota MPR berada di Ende untuk peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2013. Peringatan istimewa karena pertama kali dilakukan di luar Jakarta. Ende dipilih karena menjadi cikal bakal lahirnya butir-butir Pancasila yang dipidatokan Bung Karno di depan Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), 1 Juni 1945.

Bung Karno (33) diasingkan sebagai tahanan politik di Ende berdasarkan surat keputusan pemerintah kolonial Hindia Belanda, 28 Desember 1933. Dikawal serdadu Belanda, Bung Karno bersama keluarga bertolak dari Surabaya menumpang kapal barang KM Van Riebeeck menuju Flores. Setelah berlayar delapan hari, Bung Karno tiba di Ende, 14 Januari 1934. Beserta istrinya, Inggit Ganarsih; mertuanya, Amsih; dan kedua anak angkatnya, Ratna Juami dan Kartika; Bung Karno berada di Ende selama empat tahun, hingga 18 Oktober 1938.

Karena itu, kenangan akan Bung Karno dihadirkan dalam peringatan yang dilakukan di Lapangan Pancasila, Ende. Sekitar 1.000 murid SMA Negeri 1 Ende, berpakaian adat daerah masing-masing, menyanyikan lagu kegemaran Bung Karno berjudul ”Io Vivat” yang notasinya disalin Eman Weroh SVD. Sebelumnya, mereka menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” dengan khidmat, megah, dan lantang. Di tengah pidatonya tentang Pancasila, Taufiq memuji cara para murid menyanyikan ”Indonesia Raya”.

Fraksi empat pilar

Meskipun teks untuknya sudah disiapkan dan sudah dikoreksi dengan tulisan tangan, Taufiq bisa dengan rileks keluar dari teks pidatonya. Misalnya, saat Taufiq memperkenalkan anggota MPR yang menyertainya kepada ribuan orang yang hadir pada peringatan Hari Lahir Pancasila. Tidak adanya sekat politik dalam bentuk fraksi di MPR dibanggakan Taufiq di depan Boediono yang kemudian tersenyum.

”Kami cuma punya satu fraksi, ’fraksi empat pilar’ namanya,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah.

Fraksi empat pilar yang dimaksud adalah fraksi yang memperjuangkan empat pilar kenegaraan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Karena kegigihannya memperjuangkan keempat pilar ini, Taufiq dianugerahi gelar doktor honoris causa dari Universitas Trisakti, Jakarta, 10 Maret 2013. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah besar tokoh nasional hadir dalam penganugerahan gelar di Kompleks Parlemen, Jakarta, itu.

Selesai berpidato di Ende, Taufiq berjalan beriringan bersama Boediono ke Taman Rendo, tempat patung Bung Karno duduk merenung akan diresmikan. Boediono menekan tombol peresmian. Saat tombol ditekan, Taufiq yang tersenyum mengawali tepuk tangan ribuan hadirin yang datang.

Kini, tepuk tangan, senyum, dan wajah berseri-seri itu mengajak kita untuk kembali ke dasar kita bernegara: Pancasila. (Wisnu Nugroho)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com