Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Staf Menpora Akui Ikut Antarkan Uang ke Choel Mallarangeng

Kompas.com - 04/06/2013, 19:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Fakhruddin yang menjadi anggota staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng kala itu mengakui pernah menemani Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar untuk mengantarkan uang kepada adik Menpora, Choel Mallarangeng.

"Waktu Deddy mengantarkan uang, itu saya ikut menemani karena dia enggak tahu alamatnya," kata Fakhruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (4/6/2013), seusai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Namun, Fakhruddin mengaku tidak tahu nilai uang yang diantarkan kepada Choel tersebut. Dia mengaku hanya diminta menemani Deddy.

"Waktu penyerahannya pun saya enggak tahu karena kami datang enggak bersamaan," ujarnya.

Fakhruddin mengaku tiba di rumah Choel tidak bersamaan dengan Deddy karena sempat salah alamat. "Deddy duluan karena saya agak bingung. Saya tahu alamat Choel Jalan Yusuf Adiwinata, asumsi saya itu di belakang Cendana, rupanya sampai ke ujung depan pom bensin masih Yusuf Adiwinta," ujarnya.

Lebih jauh Fakhruddin mengaku terlibat proyek Hambalang sejak rapat yang melibatkan Eselon I. Saat itu, katanya, dipaparkan rencana pengembangan model serta desain bangunan pelatihan dan pendidikan olahraga Hambalang.

"Staf khusus ikut semua, yang berkompeten soal itu sebenarnya stafsus olahraga, Mbak Ivana Lie," ujarnya.

Sebagai anggota staf khusus saat itu, Fakhruddin mengaku ikut dalam sejumlah rapat soal Hambalang. Mengenai fungsi dan perannya sebagai anggota staf khusus ini, menurut Fakhruddin, menjadi salah satu hal yang ditanyakan penyidik KPK kepadanya.

"Fungsi dan peran saya sebagai anggota staf khusus kemudian tugas-tugas yang kita lakukan apa saja, kenal Pak Andi kapan, siapa yang memperkenalkan, proses saya jadi staf khusus," lanjutnya.

Kepada media, Fakhruddin mengaku diangkat sebagai anggota staf khusus setelah mengajukan permohonan kepada Kemenpora. "Kemudian di-fit and proper secara sederhana, dan alhamdulillah karena jam terbang saya di organisasi kepemudaan, mungkin karena pertimbangan itu, sebelumnya Pak Andi enggak kenal dekat," tuturnya.

Pukul kamera wartawan

Seusai diperiksa KPK, Fakhruddin sempat memukul kamera wartawan. Dia tampak emosi ketika ditanya apakah mengenal petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noer atau tidak. Teuku Bagus merupakan salah satu tersangka kasus Hambalang.

"Enggak kenal, Anda wartawan apa?" kata Fakhruddin kemudian memukul kamera wartawan salah satu media televisi nasional. Selebihnya, Fakhruddin menghindari sorotan kamera sambil berkata "cukup" seolah menolak diwawancarai lagi.

Nama Fakhruddin pernah disebut Choel Mallarangeng. Seusai diperiksa KPK beberapa waktu lalu, Choel mengaku menerima uang Rp 2 miliar dari Direktur PT Global Daya Manunggal, Herman Prananto. Menurut Choel, uang itu diterimanya melalui Fakhruddin.

Saat itu Choel mengaku kalau uang itu diberikan Herman kepadanya atas jasa Choel membantu Herman berkenalan dengan kliennya yang berasal dari kalangan pejabat dan petinggi partai. Choel juga mengaku telah menerima uang dari Deddy Kusdinar yang nilainya enggan dia sebutkan.

Choel membantah uang yang diterimanya itu berkaitan dengan proyek Hambalang. Beberapa waktu lalu, Choel mengembalikan uang yang diterimanya kepada KPK senilai kurang lebih Rp 5,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com