Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega, JK, Ical Populer Tapi Rendah Elektabilitas

Kompas.com - 26/05/2013, 20:17 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menunjukkan bahwa popularitas pemimpin maupun mantan pemimpin partai politik sangat tinggi. Namun, kenyataannya popularitas itu berbanding terbalik dengan elektabilitas atau tingkat dukungan publik.

Berdasarkan hasil survei yang dipaparkan Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J Vermontes, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri paling populer dengan angka 93,3 persen. "Wajar saja, dia mantan presiden dan ketua umum partai, jadi tinggi," kata Philips saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (26/5/2013).

Popularitas tokoh parpol lain, yakni mantan wapres dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla atau JK sebesar 91,1 persen, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 78,9 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical 76,3 persen, dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa 65,7 persen.

Namun, menurut CSIS, elektabilitas tokoh politik tersebut relatif rendah. Elektabilitas Megawati hanya 5,4 persen, JK 3,7 persen, Ical 7 persen, Prabowo 15,6 persen, dan Hatta 2,2 persen. Elektabilitas mereka dikalahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dengan angka 28,6 persen.

"Jangan-jangan, alih generasi kepemimpinan yang semula diduga baru akan terjadi 2019 , mungkin bisa terjadi lebih cepat," kata Philips.

CSIS juga mengukur popularitas tokoh alternatif yang tidak memiliki akses ke parpol. Hasilnya, mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, paling populer dengan angka 43,5 persen. Di bawahnya ada Anies Baswedan dengan 17,5 persen, Teten Masduki 15,2 persen, Fadjroel Rahman 5,4 persen, dan sejumlah tokoh lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com