Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencapresan Gita Wirjawan Tidak Akan Berjalan Mulus?

Kompas.com - 20/05/2013, 14:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan, rencana Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk maju sebagai kandidat calon presiden di 2014 tidak akan berjalan mulus. Hal itu disebabkan, kiprahnya di masyarakat masih kurang terekspos secara luas.

"Gita Wirjawan sosok yang cukup dikenal di kalangan tertentu saja, seperti kementerian atau lembaga-lembaga terkait saja, belum cukup dikenal di akar rumput. Bila ia mencalonkan diri di Pilpres 2014, tentunya masyarakat belum mengenalnya," kata Siti saat dihubungi wartawan, Senin (20/5/2013).

"Publik belum mengetahui program-program fenomenalnya yang membuat ia diperhitungkan sebagai capres," sambungnya.

Untuk menjadi capres, menurut Siti, Gita memerlukan seperangkat amunisi agar rakyat mendukung dan memilihnya, khususnya rakyat yang tinggal di daerah, apalagi jika Gita ingin maju melalui Partai Demokrat (PD).

"Apakah PD masih akan jadi tiga partai besar atau terjun bebas menjadi partai dengan perolehan menengah atau bahkan menjadi partai kecil. Bila pencapresan Gita Wiryawan tergantung PD, banyak hal yang perlu dipersiapkan sejak sekarang, termasuk memastikan dia memenangkan konvensi yang diadakan PD," ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan Siti, Gita juga harus mempertimbangkan kemungkinan koalisi jika partai yang mengusungnya hanya memperoleh suara kecil dalam pemilu legislatif mendatang.

"Misalnya PD terjun bebas jadi partai yang tak bisa mengusung capresnya, pilihannya PD akan melakukan koalisi dengan beberapa partai lain. Masalahnya, apakah partai-partai yang tergabung dalam koalisi PD itu tidak mencapreskan juga? Bila iya, tentunya banyak kompromi yang memerlukan kesepakatan antar-koalisi yang dibangun PD," ujarnya.

Sebelumnya, Gita Wirjawan menyatakan masih menunggu situasi politik ke depan sebelum memutuskan maju dalam konvensi Partai Demokrat. Jika memungkinkan, maka Gita akan maju dalam proses konvensi untuk menjaring bakal calon presiden dan wakil presiden.

"Kalau proses politik mengundang saya secara resmi untuk ikut (konvensi), saya siap Insya Allah. Kalau tidak, saya juga siap untuk tidak mencalonkan," kata Gita di Jakarta, Sabtu (18/5/2013).

Gita mengatakan, ia akan melihat syarat yang ditentukan untuk ikut dalam konvensi. Politisi Demokrat itu mengaku, sejak wacana konvensi digulirkan, belum ada pembicaraan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana pencapresannya.

Ketika ditanya apakah sudah ada pembicaraan dengan partai politik lain terkait pencapresan, Gita mengaku belum ada. "Ini kan ada 250 juta orang yang bisa dicari. Kan banyak orang berbakat. Mudah-mudahan saya bisa memberikan harapan," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com