Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bantu Penanganan Kasus Aiptu Labora

Kompas.com - 20/05/2013, 13:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendukung Kepolisian Daerah Papua menangani kasus dugaan penimbunan bahan bakar minyak, penyelundupan kayu, dan tindak pidana pencucian uang Aiptu Labora Sitorus. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan, KPK telah berdiskusi dengan Polda Papua serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait kasus itu.

"Jadi KPK dalam konteks koordinasi di atas akan membantu Polda Papua menangani kasus ini," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (20/5/2013).

Dia mengatakan, KPK menggelar diskusi dengan PPATK dan Polda Papua terkait kasus ini pada pekan lalu. Dalam waktu yang sama, KPK membuat pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas penegak hukum sebagai bagian dari program koordinasi dan supervisi. Pelatihan tersebut, menurut Bambang, diikuti 180 orang yang terdiri dari polisi, jaksa, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Akhir acara, Polda membentuk Satgas Tipikor dan saya yang melantiknya, diskusi informal dengan Polda akan KPK komit untuk mendukung penanganan kasus ini," ungkapnya.

Bambang juga mengatakan, kasus Labora ini tergolong kasus yang menarik perhatian masyarakat, bukan hanya karena nilai transaksinya yang besar, melainkan juga berkaitan dengan beberapa kasus ilegal logging yang terdakwanya di bebaskan pengadilan.

Kasus Labora berawal dari adanya laporan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) terkait rekening mencurigakan senilai Rp 1,5 triliun miliknya. Kemudian, Kepolisian menyelidiki keterkaitan Labora pada kasus penimbunan BBM dan penyelundupan kayu yang telah ditangani Polda Papua sejak Maret 2013.

Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyanto sebelumnya menjelaskan, laporan yang dikirim oleh PPATK merupakan total transaksi Labora dari tahun 2007 hingga 2012. Rekening Labora terkait dengan sekitar 60 rekening yang diduga rekan bisnisnya dan keluarga. Secara terpisah, Labora mengakui memiliki usaha di bidang migas dan kayu.

Namun, menurut dia, bisnis itu legal. PT Rotua yang bergerak di bidang kayu dan PT Seno Adi Wijaya yang bergerak di bidang migas dibeli oleh istri Labora tak lebih dari sepuluh tahun lalu. Jajaran direksi perusahaan itu ditempati oleh orang-orang dari dalam keluarga besarnya. Istri Labora menjadi komisaris, adik iparnya menjadi direktur, dan kepemilikan saham dibagi juga kepada dua anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com