Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Soroti Indikasi Kekurangberesan Anggaran UN 2013

Kompas.com - 25/04/2013, 12:46 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi kekurangberesan anggaran ujian nasional (UN) yang menyebabkan terjadinya kekisruhan UN di tingkat SMA di sejumlah provinsi. Hal itu diketahui dalam hasil pemeriksaan sementara terhadap pelaksanaan anggaran UN pada tahun ini.

"Memang ada temuan sementara dari pelaksanaan anggaran UN pada tahun ini, yang membuat kekisruhan pelaksanaan UN. Padahal, anggaran yang disiapkan lewat APBN 2013 sangat besar bagi kelancaran dan kesuksesan UN. Namun, pada kenyataannya, justru bermasalah," kata anggota BPK, Rizal Djalil, kepada Kompas, Kamis (25/4/2013) siang. 

Saat ditanya soal temuan sementara itu, Rizal baru akan mengungkapkannya di acara keterangan pers pada Kamis siang ini pukul 13.00 WIB di Gedung BPK. "Nanti saja angkanya saya sampaikan. Pokoknya, intinya demikian. Negara sudah menganggarkan dana yang sangat besar bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di antaranya untuk UN, tapi kok malah kacau," tambahnya.

Menurut mantan anggota DPR asal Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, sumber kekisruhan di antaranya adalah masih tak dipercayainya daerah untuk mencetak naskah soal UN. "Kita sudah lebih dari 10 tahun menjalankan otonomi daerah, tetapi mencetak naskah UN saja, pusat masih mengangkanginya dan daerah tak diizinkan," katanya.

Rizal menambahkan, jika pusat kurang percaya terhadap daerah dalam urusan mencetak naskah UN, akan repot negeri ini menjalankan desentralisasi di masa depan.

"Kalau tak percaya, misalnya takut bocor, kan bisa dibicarakan dan dibuat sistem pengawasan yang baik dengan daerah soal UN itu. BPK khawatir ketidakpercayaan terhadap daerah untuk mencetak naskah soal UN yang sumber materinya dari pusat berawal karena adanya niat yang kurang baik menjalankan tujuan mulia UN. Jangan-jangan karena besarnya anggaran itu?" ujar Rizal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com