Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Melawan Ketidakadilan

Kompas.com - 05/03/2013, 10:04 WIB
M Fajar Marta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di ujung masa jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus penanda awal kiprahnya terjun ke dunia politik, Mahfud MD meluncurkan buku biografi berjudul Terus Mengalir, Senin (4/3/2013), di Jakarta.

Buku yang ditulis wartawan senior Rita Triana Budiarti itu, antara lain, mengupas perjalanan hidup Mahfud sejak masih menjadi akademisi yang kritis, Menteri Pertahanan, anggota DPR, hingga menjabat Ketua MK.

Melawan ketidakadilan adalah benang merah perjalanan hidup Mahfud yang terangkum dalam buku ini. Sejak kecil, ia sudah menyimpan ”luka” politik ketika ayahnya ditahan karena memilih Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemilu. Pilihannya pada dunia hukum pun didasari harapan agar hukum bisa menciptakan keadilan.

Mahfud terlahir dari kultur NU yang kental di Madura, tetapi tumbuh di lingkungan Muhammadiyah di Yogyakarta. Kondisi ini membentuknya menjadi sosok yang moderat dan unik.

Peluncuran buku itu dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Ketua MPR Taufiq Kiemas; istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid; Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman; Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo; anggota BPK, Ali Masykur Musa; budayawan Emha Ainun Nadjib; serta Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.

Seusai acara, Mahfud mengatakan, dia belum memutuskan apakah akan maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum 2014. Ia juga mengaku belum melakukan pendekatan ke partai politik. ”Saya akan menentukan pilihan hak politik setelah berhenti sebagai Ketua MK,” katanya.

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana yang menjadi salah satu pembahas buku Terus Mengalir mengatakan, para tokoh yang ingin maju menjadi presiden atau wakil presiden memang seyogianya membuat buku biografi. Tujuannya adalah agar publik mengenal tokoh tersebut secara lebih lengkap dan utuh, baik rekam jejak, pemikiran, maupun kebijakan-kebijakannya.

Pembahas lain, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai Mahfud berhasil membawa MK menjadi lembaga yang kredibel dan dipercaya. Di MK, Mahfud banyak melakukan terobosan hukum yang membawa kemaslahatan bagi penegakan hukum di Indonesia.

Mantan Wakil Ketua MK Laica Marzuki mengenang Mahfud sebagai pribadi yang berpendirian teguh. Di bawah kepemimpinan Mahfud, MK berani membuat norma-norma hukum demi keadilan.

Emha yang juga pembahas buku menyebut Mahfud sebagai negarawan yang bisa berdiri di atas semua golongan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Nasional
    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Nasional
    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Nasional
    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Nasional
    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Nasional
    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Nasional
    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Nasional
    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Nasional
    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com