JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah politisi Demokrat yang selama ini diketahui berada di belakang Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum mendadak sulit dihubungi pasca-penetapan Anas sebagai tersangka dalam dugaan gratifikasi kasus Hambalang. Penetapan tersangka Anas diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/2/2013) malam.
Kompas.com mencoba menghubungi Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, dan Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Firman Gani, Jumat malam. Namun, tak satu pun yang menjawab. Ada yang nomor teleponnya mendadak tidak aktif.
Sementara itu, beberapa pendukung Anas lainnya lebih memilih membuat status di BlackBerry Messanger, seperti Juru Bicara Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika. Malam ini, Pasek sudah menulis dua kali di statusnya. Yang pertama, Pasek menuliskan, "Selamat untuk yang bersorak, tabah untuk yang bersedih. Tuhan tidak tidur".
Sementara di ponsel lainnya ia menuliskan status, "Sengkuni sementara tersenyum sukses lakukan sadisme politik".
Sengkuni merupakan tokoh dalam pewayangan salah satu karakter dalam wayang dengan lakon Mahabarata. Dia adalah patih di Astina, sebuah negara yang diperintah oleh Kurawa. Karakter fisik Sengkuni digambarkan berbadan kurus dengan muka tirus dan cara bicara yang lemah, tapi menjengkelkan.
Sengkuni juga digambarkan memiliki watak yang licik, senang menipu, menghasut, memfitnah, dan munafik. Gambaran tentang Sengkuni adalah gambaran tentang orang yang ingin orang lain celaka. Karakter "Sengkuni" juga sebelumnya dipakai dalam status Blackberry Messanger Anas, "Politik Para Sengkuni".
Entah siapa yang dimaksud Pasek maupun Anas dengan sosok Sengkuni itu. Pasek pun tidak membalas telepon atau pesan yang dikirimkan Kompas.com kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.