Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Singgung Lapindo, Agung Tak Lihat Ada Kepentingan Politik

Kompas.com - 14/02/2013, 18:49 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menilai tidak ada kepentingan politik dari pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kembali menyinggung belum tuntasnya masalah luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. SBY menyinggung masalah ini, terutama terkait ganti rugi tanah dan bangunan warga, saat membuka sidang kabinet paripurna, Kamis (14/2/2013).

"Enggak (ada kepentingan politik)," kata Agung sesuai sidang kabinet paripurna. Tapi, dia mengakui bahwa masalah lumpur Lapindo belum tuntas diselesaikan.

Dari total kewajiban Rp 800 miliar, Agung menyebutkan masih ada tunggakan Rp 500 miliar yang belum dibayarkan Lapindo. "Mungkin yang dilakukan memang tidak sepenuhnya. Tapi bukan berarti tidak dibayar sama sekali. Sisanya mudah-mudahan Lapindo bisa selesaikan," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat itu.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan belum rampungnya pembayaran ganti rugi oleh Lapindo membuat warga marah. Warga, kata dia, menduduki peralatan berat untuk mengalirkan lumpur ke laut. Akibatnya, PU tidak bisa bekerja. "Karena mereka marah, (alat) itu digoyang-goyang, kami tidak bisa bekerja. Kalau tidak dibuang ke laut (lumpur) bisa luber," kata Djoko.

Sebelumnya,  Presiden mengungkapkan telah menerima laporan bahwa Lapindo belum menyelesaikan kewajiban senilai Rp 800 miliar. "Sampaikan kepada Lapindo, kalau janji ditepati. Kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia akhirat. Sampaikan. Mari kita bertanggung jawab apa yang kita lakukan di Tanah Air ini demi rakyat kita, demi masa depan kita," kata Presiden hari ini di Istana Negara.

Sebelum pernyataan Presiden dilontarkan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical menyebut bahwa keluarga Bakrie bertanggung jawab atas korban lumpur Lapindo. Menurut Ical, keluarganya juga sudah mengucurkan dana lebih dari Rp 9 triliun untuk membeli tanah korban lumpur Lapindo atau 20 kali lipat dari harga tanah sebelumnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com