Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Akbar Faizal Seharusnya Malu Tetap Terima Gaji di DPR

Kompas.com - 08/02/2013, 15:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husein mengatakan, seharusnya Akbar Faizal malu tetap beraktivitas dan menerima fasilitas sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat setelah mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Partai Hanura dan DPR.

Saleh mengatakan, proses pergantian antar waktu (PAW) Akbar memang membutuhkan waktu karena harus diproses di Komisi Pemilihan Umum. Namun, jika dalam proses itu Akbar tetap bekerja sebagai anggota DPR, kata dia, maka sikap itu tidak konsisten.

"Seharusnya sebagai politisi yang baik, sudah mengatakan mundur sebagai anggota DPR, ya tidak terima gaji lagi. Kalau tetap terima, itu sudah kurang bagus. Jangan sampai nanti dia malu sudah mundur tapi masih terima gaji," kata Saleh ketika dihubungi, Jumat (8/2/2013).

Sebelumnya, Akbar mengumumkan pengunduran diri dari Partai Hanura dan DPR. Alasannya, dia mengaku mengalami kejenuhan luar biasa selama menjadi anggota Komisi II. Namun, Akbar menyebut akan tetap melanjutkan tugasnya sebagai anggota Dewan sampai ada penggantinya di parlemen.

Saleh mengaku terkejut mendengar informasi Akbar keluar dari Hanura setelah membaca di media online. Pasalnya, kata dia, Akbar selama ini tak pernah menyinggung ingin keluar partai. Apalagi, tak ada masalah di internal Hanura.

"Enggak ada masalah internal. Saya mau cari tahu bagaimana dia di Dapil (daerah pemilihan Sulawesi Selatan II)," kata Saleh.

Selanjutnya, kata Saleh, Hanura akan segera memproses PAW Akbar. Posisi Akbar akan digantikan calon legislatif dengan suara terbanyak setelah Akbar di Dapil Sulsel II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com