Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dalami Keterlibatan Priyo

Kompas.com - 29/01/2013, 15:37 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami indikasi keterlibatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso dalam kasus pengadaan Al Quran 2011 dan laboratorium 2011 di Kementerian Agama. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya akan menguji kebenaran informasi mengenai nama Priyo yang disebut mendapat jatah fee dari dua proyek tersebut.

"Jika informasi ini bernilai benar setelah melalui proses validasi (uji kebenaran), tentu KPK akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pengakuan atau data yang bernilai benar," kata Johan di Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Nama Priyo disebut dalam surat dakwaan jaksa KPK atas perkara kasus dugaan korupsi proyek Kemenag yang menjerat anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar dan putranya, Dendy Prasetya. Kedua orang ini merupakan politikus Partai Golkar. Surat dakwaan itu menyebutkan, Zulkarnaen meminta Dendy dan Fahd A Rafiq (politikus muda Partai Golkar) menyusun pembagian fee dari proyek laboratorium, pengadaan Al Quran 2011, dan pengadaan Al Quran 2012. Dari catatan yang dibuat Fahd, ada jatah fee untuk PBS (Priyo Budi Santoso) sebesar 1 persen dari proyek laboratorium 2011 senilai Rp 31,2 miliar), dan jatah fee 3,5 persen dari pengadaan Al Quran 2011 yang nilainya Rp 22 miliar.

Johan mengatakan, surat dakwaan tersebut disusun jaksa KPK berdasarkan keterangan dari saksi-saksi atau tersangka yang diperoleh dalam proses penyelidikan maupun penyidikan di KPK. Memang, kata Johan, ada keterangan saksi yang berkaitan dengan Priyo.

"Salah satu keterangan yang diterima oleh pihak KPK dari saksi itu adalah berkaitan dengan Pak Priyo, karena itu di dakwaan kita sampaikan," ujarnya.

Terkait dengan penyebutan namanya ini, Priyo membantah menerima Idari proyek pengadaan laboratorium komputer tahun anggaran 2011 dan pengadaan Al Quran 2011 di Kementerian Agama tersebut. Petinggi Partai Golkar itu mengaku tidak tahu menahu soal dua proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com