Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar Terima Pesan Gelap dari Oknum Alumni HMI

Kompas.com - 07/01/2013, 17:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari belakangan ini, politisi Partai Golkar menerima pesan singkat dan pesan di Blackberry Messanger yang mengatasnamakan alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI). Pesan singkat tersebut berisi himbauan agar politisi Partai Golkar yang berlatar belakang HMI untuk melawan pernyataan yang mendiskreditkan fungsionaris Golkar.

Hal ini menyusul adanya konflik internal di kubu Golkar setelah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung yang juga tokoh HMI menyampaikan surat untuk mengevaluasi kembali pencalonan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.

"Kami terima SMS dan pesan di Blackberry himbauan agar seluruh kader HMI untuk melawan pernyataan yang mendiskreditkan tokoh HMI dan berlatar belakang HMI sekarang fungsionaris Partai Golkar. Atas SMS ini, partai perlu bersikap," ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin, Senin (7/1/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ade menjelaskan, dirinya juga sudah menghubungi seluruh politisi Golkar yang duduk di lembaga legislatif baik DPR, DPRD provinsi, maupun kabupaten yang memiliki kedekatan dengan HMI. Ia meminta agar kader-kader Golkar tidak terprovokasi dengan adanya pesan gelap tersebut.

"Setelah dicek, seluruh kader di daerah dan juga Jakarta, mereka selama ini disiplin dan patuh pada putusan pencalonan Ical. Ini sudah final," kata Ade.

Menurut Ade, Golkar sama sekali tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun. HMI, lanjutnya, adalah sebuah organisasi di mana para kader Golkar dulunya berorganisasi. "Tetapi HMI itu kan tidak hanya di Golkar, ada juga di PAN, begitu masuk partai tunduk pada aturan partai. Alumni HMI di Golkar jangan mau diintervensi apa pun," katanya.

Terkait pengirim pesan gelap itu, Ade mengaku sudah mencurigai salah seorang. Namun, orang itu bukanlah Golkar. Ade juga tidak mau menyebutkan saat ditanyakan wartawan kemungkinan penyebarnya berasal dari partai lain.

"Yang jelas orang itu bukan fungsionaris Golkar, kader, atau pun alumni HMI yang berkiprah di Golkar. Saya tidak bisa simpulkan namanya, karena di belakangnya ZAZ, saya tidak bisa mengira itu siapa," imbuhnya.

Adapun, berikut isi pesan singkat gelap yang sempat beredar:

"Ass. Yth Keluarga besar HMI yg masih punya nyali dan harga diri. Sudah seminggu ini saya ikuti pelecehan thd Dr AKBAR TANDJUNG, mantan Ketua Umum PB HMI dan kini Ketua Penasihat PMKN KAHMI Nasional, guru kita oleh sdr IDRUS MARHAM dan MULADI Cs, yg menyebut: "Akbar tdk mengerti organisasi dan etika organisasi", berkait dgn surat Wantim Partai Golkar kpd Dpp Golkar. Saya menunggu pembelaan dr keluarga HMI yg di Golkar ternyata semua sdh jadi pelacur yg sdh hlg harga diri dan rasa korps. Atas HINAAN sdr Idrus Marham dan Muladi Cs , saya imbau seluruh keluarga besar HMI dr Sabang sp Merauke memboikot GOLKAR danCapresnya Aburizal dalam semua kegiatannya. Bang Akbar tinggalkanlah Golkar yang pengurusnya tak tahu menghargai jasa2 besar Bang Akbar yg telah mempertahankan dan membesarkan Golkar. Mari kita bangun kembali semangat korps dan harga diri. Yakin usaha sampai. Allahuakbar 3x. Wass. ZAZ, Alumni HMI".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com