Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Sosial Masih Jadi Ancaman 2013

Kompas.com - 07/01/2013, 15:24 WIB
Sandro Gatra

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Pemerintah memprediksi peristiwa kekerasan, konflik komunal, hingga benturan horizontal masih akan marak terjadi di 2013 lantaran semakin menghangatnya suhu politik menjelang Pemilu 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun meminta agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam mencegah serta mengatasi permasalahan itu.

"Prediksi, analisis jajaran polhukam (politik, hukum, dan keamanan) memang eskalasi di tahun kedepan, masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan serius," kata Menteri Koordinator bidang Polhukam Djoko Suyanto, seusai sidang kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/1/2013).

Sidang kabinet itu dikhususkan membahas masalah keamanan dalam negeri. Sidang diikuti para pejabat tinggi yang menangani masalah polhukam, seperti Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman.

Hadir pula jajaran menteri lain, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Agama Suryadhama Ali, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Djoko mengatakan, masyarakat memang menyukai proses demokrasi. Namun, masyarakat juga lebih menyukai keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, kata Djoko, kedua kebutuhan itu perlu disinergikan.

Presiden, kata Djoko, menginstruksikan kepada para pemimpin keamanan maupun kepala daerah menyusun rencana aksi untuk mengantisipasi gangguan keamanan di daerah masing-masing. Pasalnya, setiap wilayah memiliki kekhasan atau sumber konflik yang berbeda-beda.

"Di arapat Kepolisian dan TNI biasanya sudah punya peta konflik sehingga masing-masing daerah memiliki rencana terpadu tersendiri. Ini harus dituangkan per provinsi atau per kabupaten," kata Djoko.

Selain itu, tambah Djoko, tiap-tiap lembaga seperti pemda, teritorial TNI, kepolisian daerah, intelijen secara struktural bertanggung jawab untuk menghadapi setiap konflik di wilayah masing-masing. Penanganan konflik tidak bisa hanya diserahkan kepada kepolisian.

"Presiden merasa tidak puas terhadap kejadian konflik sosial di 2012 yang lalu sebagaimana yang dialami masyarakat. Beliau konsen di tahun 2013-2014, melalui kebijakan tadi, menjadi tugas ke depan," kata Djoko.

Berita terkait prediksi situasi politik hukum tahun ini dapat diikuti dalam topik:
Politik Hukum 2013

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

    Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

    Nasional
    Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

    Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

    Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

    Nasional
    Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Nasional
    UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

    UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

    Nasional
    Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

    Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

    Nasional
    Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

    Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

    Nasional
    Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

    Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

    Nasional
    UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

    UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

    Nasional
    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Nasional
    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Nasional
    Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

    Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

    Nasional
    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com