Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKP4 Kritik Indeks Persepsi Korupsi

Kompas.com - 03/01/2013, 21:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian (UKP4) mengkritik pencapaian indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia tahun 2012 yang hanya berada di angka 32 (skala 0-100 ) atau di peringkat 118. Seharusnya, Indonesia berada di 100 besar negara dunia.

Kritikan itu disampaikan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto saat jumpa pers menyampaikan pencapaian Instruksi Presiden Nomor 17 tahun 2011 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Kamis (3/1/2013).

Kuntoro mengatakan, pencapaian IPK yang belum sesuai harapan itu akibat masih maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses perizinan usaha. Selain itu, terjadinya rentetan konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri sehingga penanganan korupsi tidak maksimal.

Meski demikian, Kuntoro menilai masih terbuka peluang besar angka IPK meningkat ke depannya lantaran perilaku masyarakat yang cenderung antikorupsi. Hal itu terlihat dari hasil survei perilaku antikorupsi yang berada di angka 3,55 dari skala 5.

"Potensi ini tentu harus dimanfaatkan dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat yang lebih intensif," kata Kuntoro.

Deputi VI UKP4 bidang Penegakkan Hukum Mas Achmad Santosa menambahkan, kedepannya perlu ada aturan pembatasan nilai transaksi tunai. Selain itu, lebih digencarkan penerapan pembuktian terbalik dalam penanganan kasus korupsi dan pencucian uang.

"Perlu ada penguatan sistem pelayanan publik berbasis teknologi informasi, pengetatan remisi kepada pelaku tipikor, hingga penguatan lembaga dan mekanisme pengembalian aset," kata Mas Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com